Jakarta (ANTARA) – Merokok merupakan kebiasaan yang dapat membahayakan kesehatan, tak hanya bagi perokok aktif, tetapi juga bagi mereka yang menjadi perokok pasif. Salah satu kelompok yang paling rentan terhadap paparan asap rokok adalah ibu hamil. Meski hanya menghirup asap rokok secara tidak langsung, dampaknya terhadap kesehatan ibu dan janin sangat serius.
Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 zat kimia berbahaya, termasuk nikotin dan karbon monoksida, yang dapat merusak perkembangan janin. Berikut ini adalah sepuluh bahaya paparan asap rokok bagi ibu hamil dan janin yang perlu diwaspadai:
1. Keguguran
Paparan asap rokok, terutama pada trimester pertama kehamilan, dapat meningkatkan risiko keguguran. Zat berbahaya dalam rokok dapat menyebabkan kerusakan genetik pada embrio, termasuk gangguan pada kromosom. Selain itu, gangguan pada plasenta yang menyebabkan berkurangnya suplai oksigen dan nutrisi juga dapat mengakibatkan kematian janin dalam kandungan.
2. Bayi lahir dengan berat badan rendah
Paparan asap rokok selama kehamilan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin, sehingga bayi berisiko lahir dengan berat badan di bawah normal (kurang dari 2,5 kilogram). Bayi dengan berat badan rendah memiliki potensi tinggi mengalami masalah kesehatan, seperti gangguan pernapasan, infeksi, dan kadar gula darah yang rendah.
3. Kelahiran prematur
Asap rokok diketahui berkontribusi pada meningkatnya risiko kelahiran prematur, yaitu kondisi bayi lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Bayi prematur cenderung mengalami komplikasi kesehatan seperti kesulitan bernapas, gangguan pencernaan, serta masalah perkembangan saraf dan otak.
4. Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS)
Salah satu risiko serius yang dihadapi bayi dari ibu yang terpapar asap rokok adalah Sindrom Kematian Bayi Mendadak atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS). Asap rokok diduga dapat mempengaruhi fungsi otak bayi dalam mengatur pernapasan. Bayi yang terpapar nikotin dalam kandungan memiliki risiko lebih tinggi mengalami SIDS saat tidur.
5. Penyakit jantung bawaan
Paparan asap rokok selama masa kehamilan dapat mengganggu pembentukan organ vital, termasuk jantung. Zat kimia berbahaya dalam rokok dapat menyebabkan kelainan pada struktur dan fungsi jantung janin, sehingga meningkatkan risiko bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan.
6. Komplikasi pernapasan
Janin yang terpapar asap rokok sejak dalam kandungan lebih rentan mengalami gangguan pada sistem pernapasan. Asap rokok dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan dan merusak jaringan paru-paru, yang berisiko menyebabkan asma, infeksi saluran napas, dan gangguan pernapasan kronis setelah bayi lahir.
7. Gangguan pada sistem saraf pusat
Nikotin dalam asap rokok dapat menghambat perkembangan sistem saraf pusat janin. Akibatnya, bayi berisiko mengalami masalah neurologis, seperti keterlambatan perkembangan, gangguan konsentrasi, hingga gangguan perilaku pada masa pertumbuhan.
8. Plasenta previa
Plasenta previa adalah kondisi ketika plasenta menempel terlalu rendah di rahim, sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. Ibu hamil yang terpapar asap rokok memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi ini, yang dapat menyebabkan perdarahan berat selama kehamilan atau persalinan, serta memerlukan tindakan medis darurat.
9. Kehamilan ektopik
Paparan nikotin dapat menyebabkan gangguan pada fungsi saluran tuba falopi, seperti kontraksi yang menghambat pergerakan embrio. Hal ini dapat menyebabkan kehamilan ektopik, yaitu kondisi ketika embrio menempel dan berkembang di luar rahim. Kehamilan ektopik dapat menimbulkan komplikasi serius dan mengancam keselamatan ibu.
10. Penurunan pasokan oksigen
Asap rokok mengandung karbon monoksida, gas beracun yang dapat menggantikan oksigen dalam aliran darah. Akibatnya, pasokan oksigen untuk ibu dan janin menjadi berkurang. Kekurangan oksigen dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat, meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, dan berdampak buruk pada kesehatan bayi setelah lahir.
Paparan asap rokok, baik secara langsung maupun tidak langsung, memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi kesehatan ibu hamil dan janin. Oleh karena itu, penting bagi lingkungan sekitar ibu hamil, terutama pasangan dan keluarga, untuk tidak merokok di dekat mereka. Pencegahan dan perlindungan dari paparan asap rokok adalah langkah penting untuk menjamin kehamilan yang sehat dan perkembangan optimal janin.
Baca juga: Paparan rokok bisa sebabkan gangguan penyerapan nutrisi pada ibu hamil
Baca juga: PKJS UI: Anak keluarga perokok rentan alami stunting
Baca juga: UI: Lindungi anak, tarif cukai tembakau perlu naik 25 persen per tahun
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.