Jakarta (ANTARA) – Kulit berfungsi sebagai pelindung tubuh bagian luar. Akan tetapi pada sebagian orang, kulit yang terkena paparan zat tertentu dapat memicu reaksi berlebihan.
Kondisi ini disebut alergi kulit, yang ditandai dengan reaksi rasa gatal, kemerahan, hingga munculnya ruam atau bengkak di bagian tubuh tertentu.
Zat tertentu yang memicu alergi kulit bisa berasal dari berbagai sumber, seperti logam atau nikel dari perhiasan, bahan kimia dalam produk kecantikan, debu, kandungan makanan minuman, hingga jenis pakaian tertentu. Bahkan, kondisi perubahan cuaca panas atau dingin dapat menjadi salah satu faktor timbulnya alergi kulit.
Baca juga: Lebih sensitif, kenali ciri alergi dan cara merawat kulit anak
Walaupun alergi kulit tidak selalu menimbulkan risiko serius, reaksi ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, hingga memengaruhi kegiatan sehari-hari.
Oleh karena itu, alangkah penting untuk memahami cara perawatan yang tepat saat alergi kulit muncul, agar reaksi alergen bisa mereda dan kondisi kulit kembali normal.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk merawat kulit yang sedang mengalami alergi:
1. Gunakan kompres dingin di bagian kulit alergi
Penggunaan kompres di area kulit yang alergi dengan kain yang dibasahi air dingin atau es selama 10-15 menit, dapat membantu mengurangi rasa gatal dan peradangan.
Suhu dingin pada kompresan dapat memberikan efek kebas yang menenangkan kulit dari rasa gatal atau nyeri.
2. Mandi pakai air dingin atau hangat suam-suam kuku
Mandi selama kurang lebih 20 menit dengan air bersuhu dingin atau hangat suam-suam kuku, dapat menenangkan kulit yang mengalami alergi.
Selain itu, Anda dapat memberikan bahan alami seperti oatmeal koloid ke dalam bak air mandi, karena kandungan alaminya mampu menjaga kelembapan kulit dan mengurangi rasa gatal.
Sementara itu, mandi menggunakan air panas lebih baik dihindari karena dapat memperparah iritasi dan membuat kulit semakin kering.
Baca juga: Penyebab anak gatal-gatal saat pindah ke tempat baru
3. Oleskan krim kortikosteroid dan losion kalamin
Penggunaan krim kortikosteroid seperti hidrokortison bisa menjadi pilihan dalam merawat kulit alergi.
Obat topikal ini bekerja dengan cara mengurangi peradangan dan gatal, tetapi tetap perlu digunakan sesuai petunjuk medis agar tidak menimbulkan efek samping, seperti penipisan kulit.
Sebagai pilihan lain yang lebih ringan, losion kalamin juga bisa digunakan untuk mengurangi rasa gatal secara aman.
4. Penggunaan pelembap hipoalergenik
Menjaga kelembapan kulit setelah mandi merupakan langkah penting dalam proses perawatan dan pemulihan dari alergi. Gunakan pelembap berformula lembut, tanpa pewangi, dan berlabel hipoalergenik, agar kulit tetap lembab dan mencegah iritasi semakin parah.
5. Hindari menggaruk dan jaga kebersihan kulit
Hindari menggaruk kulit yang gatal untuk mencegah iritasi dan risiko infeksi. Anda bisa mengurangi rasa ingin menggaruk dengan memakai pakaian longgar yang tidak menekan area kulit alergi dan rutin memotong kuku.
Selain itu, jaga kebersihan untuk mencegah masuknya kuman ke area kulit alergi yang bisa memperburuk reaksi alergen kulit atau infeksi.
6. Konsumsi obat antihistamin
Jika gatal dan reaksi alergi cukup mengganggu, dokter mungkin akan meresepkan obat antihistamin untuk mengurangi reaksi alergi dari dalam tubuh. Namun, obat ini sebaiknya digunakan sesuai petunjuk medis.
Antihistamin dapat ditemukan dalam berbagai bentuk obat, mulai dari tablet, sirup, hingga krim oles yang digunakan langsung pada area kulit alergi.
Di samping pengobatan medis, penggunaan bahan alami seperti kunyit, madu, atau gel lidah buaya, juga bisa menjadi pilihan untuk meredakan gejala alergi kulit. Kandungan anti-inflamasi alaminya membantu kurangi peradangan dan rasa gatal.
Akan tetapi, lebih baik untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kulit agar penggunaan obat sesuai dengan kondisi kulit Anda dan tidak menimbulkan efek samping.
Baca juga: Rambut kotor berdampak pada kesehatan kulit hingga infeksi
Baca juga: Kelainan kulit bukan diduga alergi harus curiga cacar monyet
Baca juga: Kelembaban udara yang tinggi memperburuk orang dengan riwayat alergi
Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
