Gaya Hidup

8 ciri parenting yang membuat anak berpotensi tumbuh jadi orang sukses

×

8 ciri parenting yang membuat anak berpotensi tumbuh jadi orang sukses

Sebarkan artikel ini



Jakarta (ANTARA) – Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, termasuk soal masa depan dan kesuksesan. Namun, tidak semua orang menyadari bahwa pola asuh (parenting) yang diterapkan sejak dini memiliki pengaruh besar terhadap karakter, kepercayaan diri, dan daya juang anak di kemudian hari.

Menariknya, sejumlah studi dan pengalaman para ahli menunjukkan bahwa ada pola-pola tertentu dalam cara orang tua mendidik yang cenderung melahirkan anak-anak berprestasi dan tangguh.

Lantas, apa saja ciri-ciri pola asuh tersebut? Simak ulasannya berikut ini yang telah dihimpun dari berbagai sumber.

Ciri parenting orang tua yang anaknya bisa sukses

1. Menumbuhkan rasa percaya diri lewat proses dan usaha

Daripada memberi pujian yang bersifat umum seperti “kamu hebat”, orang tua yang mendidik dengan bijak justru menekankan pentingnya usaha di balik pencapaian.

Anak-anak yang memahami bahwa keberhasilan datang dari kerja keras akan lebih siap menghadapi tantangan dan kegagalan dalam hidup. Kepercayaan diri yang sejati tumbuh ketika anak bisa mengatasi hambatan, mencari solusi, dan bangkit kembali setelah terjatuh.

2. Mengasah empati sejak kecil

Orang tua yang secara aktif mengajak anak memahami perasaan orang lain baik melalui percakapan, teladan, maupun kebiasaan sehari-hari sedang menanamkan fondasi kecerdasan emosional.

Kemampuan berempati sangat berperan dalam membangun hubungan sosial yang sehat dan kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia kerja.

3. Menciptakan lingkungan yang minim konflik

Sebuah riset dari New York menemukan bahwa remaja yang memiliki hubungan yang dekat dan penuh kasih dengan orang tuanya, terutama dengan sang ibu, cenderung terhindar dari hubungan yang penuh kekerasan di kemudian hari.

Situasi rumah yang penuh ketegangan bisa berdampak buruk pada harga diri dan kesehatan mental anak. Oleh karena itu, menciptakan suasana rumah yang tenang dan hangat menjadi kunci penting dalam tumbuh kembang mereka.

4. Mengapresiasi usaha, bukan hanya hasil akhir

Ketika anak diberi tahu bahwa mereka berhasil hanya karena pintar, hal itu bisa menciptakan pola pikir yang statis. Sebaliknya, jika keberhasilan mereka dikaitkan dengan kerja keras dan ketekunan, maka akan terbentuk pola pikir yang berkembang. Anak jadi lebih terbuka terhadap proses belajar dan lebih tangguh saat menghadapi kegagalan.

5. Menjadi teladan lewat perilaku sehari-hari

Anak-anak menyerap banyak hal dari apa yang mereka lihat, bukan hanya dari apa yang mereka dengar. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk menjadi panutan melalui tindakan nyata.

Sikap positif, empati, dan rasa tanggung jawab yang ditunjukkan oleh orang tua akan melekat dalam diri anak dan membentuk karakter mereka seiring waktu.

6. Menanamkan kemandirian sejak usia dini

Orang tua yang ingin anaknya siap menghadapi masa depan akan membiasakan anak untuk mandiri sejak kecil. Kemandirian bukan berarti melepaskan tanggung jawab, tapi mengajarkan anak untuk memahami kebutuhan-nya sendiri dan mampu mengambil keputusan yang tepat dalam kehidupan sehari-hari.

7. Menjaga pola tidur anak dengan konsisten

Kualitas tidur yang baik memainkan peran penting dalam perkembangan otak anak. Jika anak kurang tidur, kemampuan belajar-nya bisa menurun.

Membiasakan waktu tidur yang teratur dapat mendukung tumbuh kembang yang optimal, serta membuat anak lebih siap secara fisik dan mental dalam menjalani aktivitas harian.

8. Membatasi penggunaan gadget secara bijak

Penggunaan perangkat digital secara berlebihan terbukti berdampak pada perkembangan otak anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menetapkan batasan waktu layar dan mendorong anak untuk lebih banyak berinteraksi langsung dengan lingkungan sekitar. Aktivitas fisik dan sosial di dunia nyata sangat penting untuk perkembangan sosial dan emosional mereka.

Baca juga: Hari Nasional Anak 2025, ini tujuh cara mendidik anak tanpa kekerasan

Baca juga: 8 dampak negatif minuman manis berwarna bagi kesehatan anak sekolah

Baca juga: ‘VOC parenting’ atau ‘gentle parenting’? Ini kata Wamendukbangga

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

liburan ke jepang bang opang ini pun terwujud berkat hujan wild mahjong waysberhasil untung 100juta dari mahjong wins mas anto semakin yakin pakai tombol gacorslot gacor