Jakarta (ANTARA) – Bila Anda sedang menjalani program penurunan berat badan, penting untuk menjaga pola makan secara disiplin. Salah satu langkah utama yang harus diperhatikan adalah menghindari makanan tertentu yang bisa menggagalkan usaha diet dan memicu kenaikan berat badan secara drastis.
Terdapat delapan jenis makanan yang kerap menjadi penyebab utama naiknya berat badan. Untuk mencapai hasil diet yang optimal, Anda disarankan mengenali dan menghindari makanan-makanan ini selama menjalani program penurunan berat badan.
Berikut ini adalah daftar makanan yang sebaiknya dihindari saat Anda tengah berusaha menurunkan berat badan.
Baca juga: 10 kebiasaan harian yang terbukti bantu turunkan berat badan
8 makanan yang harus dihindari saat diet
1. Minuman bersoda & gula tambahan
Soda dan minuman manis tak hanya tinggi kalori, tetapi juga rendah nutrisi. Satu kaleng cola mengandung hingga 39 gram gula hampir 78 persen batas konsumsi harian sesuai AKG RI yang memicu peningkatan lemak tubuh dan risiko obesitas serta diabetes.
2. Makanan & minuman berminyak/gorengan
Kentang goreng, nugget, donat, hingga camilan digoreng dalam minyak jenuh, mengandung lemak tinggi dan kalori yang memicu kenaikan berat badan cepat.
3. Roti putih, pasta, & tepung halus (Refined carbs)
Roti tawar, pasta, dan biskuit dari tepung olahan memiliki indeks glikemik tinggi, rendah serat, serta mudah menyebabkan fluktuasi gula darah, meningkatkan risiko penumpukan lemak.
4. Es Krim dan baked goods
Pemanis dan produk susu penuh lemak dalam es krim, kue, bolu, dan donat menyumbang kalori tinggi. Contohnya, 100 g es krim mengandung sekitar 7 g lemak jenuh dan 14 g gula cukup banyak untuk satu sajian kecil.
Baca juga: Lima rekomendasi resep biji chia untuk turunkan berat badan
5. Fast food & makanan cepat saji
Burger, fries, chicken nuggets, serta makanan siap saji lainnya kerap tinggi lemak trans, natrium, dan kalori, namun miskin nutrisi faktor utama kegagalan diet.
6. Daging olahan merah berkadar lemak tinggi
Sosis, kornet, serta daging merah tinggi lemak jenuh risiko obesitas meningkat bila dikonsumsi secara berlebihan.
7. Jus & minuman kemasan yang tinggi gula
Jus buah kemasan dan kopi kalengan sering mengandung gula tambahan dan kalori tinggi serupa dengan soda namun tidak memberikan efek kenyang .
8. Camilan olahan keripik & cokelat manis
Keripik, cokelat batangan, dan granola bar manis tinggi kalori, garam, dan lemak sering dikonsumsi tanpa sadar sehingga menambah asupan harian berlebih.
Baca juga: Studi tunjukkan diet ala Jepang dapat membantu melawan depresi
Rekomendasi cerdas untuk diet sehat
• Ganti soda dan minuman manis dengan air putih, teh tanpa gula, atau infused water.
• Pilih sumber karbo kompleks seperti nasi merah, roti gandum, dan sayuran.
• Buat sendiri camilan dan makanan olahan agar lebih terkontrol kadar gula dan lemaknya.
• Konsumsi protein sehat: ayam tanpa kulit, ikan, telur, tempe, dan tahu.
• Utamakan makanan utuh: buah segar, sayuran, kacang-kacangan, serta biji-bijian.
Dengan menghindari delapan jenis makanan di atas, seperti minuman manis, gorengan, tepung olahan, fast food, daging berlemak, jus kemasan, serta camilan berkalori tinggi, Anda dapat membantu menjaga defisit kalori dan mendukung penurunan berat badan.
Penggantian dengan makanan bergizi seimbang, ditambah aktivitas fisik teratur, akan memberikan hasil yang lebih optimal sekaligus menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Baca juga: 6 rekomendasi kopi sachet rendah gula dan kalori cocok untuk diet
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
