Jakarta (ANTARA) – Daun salam (Syzygium polyanthum), yang umum dijadikan bumbu dapur, ternyata memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Tanaman ini telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional karena kandungan senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, dan minyak atsiri yang bersifat antioksidan, antiradang, dan antimikroba.
Berdasarkan berbagai sumber kesehatan nasional, ada delapan manfaat utama daun salam bagi tubuh. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, daun ini bisa diolah dengan cara direbus sebagai teh herbal, dicampurkan ke dalam masakan, atau dijadikan ekstrak alami sesuai kebutuhan dan petunjuk penggunaan yang tepat.
Berikut delapan manfaat utama serta cara mengolahnya agar optimal.
Baca juga: 10 manfaat labu siam dan kandungan gizinya bagi kesehatan tubuh
8 Manfaat daun salam
1. Meningkatkan daya tahan tubuh
Daun salam mengandung vitamin A, B6, dan C, yang berperan dalam memperkuat sistem imun dan membantu melawan infeksi.
2. Memperbaiki pencernaan
Senyawa karminatif dalam daun salam dapat meredakan kembung dan sakit perut, serta membantu melancarkan buang air besar.
3. Mengontrol kadar gula darah
Penelitian menunjukkan bahwa rutin mengonsumsi daun salam (dalam bentuk ekstrak atau rebusan) dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan gula darah pada penderita diabetes tipe 2.
4. Menurunkan kolesterol dan mendukung kesehatan jantung
Kandungan antioksidan dan serat membantu menurunkan kolesterol LDL serta trigliserida, sekaligus meningkatkan HDL berkontribusi dalam pengurangan risiko penyakit jantung.
5. Meredakan peradangan dan nyeri
Sifat antiinflamasi dan analgesik membantu meredakan nyeri sendi, pegal, serta mempercepat penyembuhan luka.
6. Membantu menurunkan berat badan
Konsumsi rutin rebusan daun salam dapat meningkatkan metabolisme dan pembakaran lemak.
7. Meningkatkan kesehatan pernapasan
Uap atau konsumsi daun salam dapat membantu meredakan batuk, asma, dan hidung mampet karena sifat ekspektoran dan antibakterinya.
8. Memberi efek relaksasi dan menenangkan
Kandungan linalool dan minyak atsiri memberikan efek menenangkan dapat meredakan stres dan membantu tidur.
Baca juga: 8 manfaat salad sayur untuk tubuh yang lebih sehat
Cara mengolah daun salam
Berdasarkan berbagai sumber lokal, berikut tiga cara pengolahan efektif:
1. Teh atau seduhan daun salam
• Rebus 4-7 lembar daun salam dalam 500-1.000 ml air selama 10-20 menit.
• Saring, kemudian minum hangat. Bisa dikombinasikan dengan kayu manis, jahe, atau madu untuk memperkaya rasa dan khasiat.
2. Air rebusan herbal
• Untuk menurunkan kolesterol: rebus 15-20 lembar daun salam (dan/atau kulit kacang polong/daun ceremai) dalam 600-800 cc air hingga tersisa separuh, diminum dua kali sehari.
3. Aromaterapi dan infus uap
• Rebus daun salam, kemudian hirup uapnya untuk meredakan hidung tersumbat atau batuk.
• Sebagai alternatif, teteskan minyak esensial daun salam ke air mandi hangat atau diffuser untuk efek relaksasi.
Baca juga: Ragam manfaat daun salam bagi kesehatan tubuh
Catatan dan peringatan
• Hindari konsumsi berlebihan: daun salam utuh sulit dicerna dan bisa menyebabkan iritasi saluran cerna.
• Interaksi obat: daun salam dapat mempengaruhi kadar gula darah dan memicu efek sedatif penting untuk berkonsultasi sebelum dikonsumsi rutin, terutama bagi pengguna obat diabetes, pengencer darah, atau yang akan menjalani operasi.
• Reaksi alergi: meskipun jarang, sebagian orang mungkin mengalami alergi jika timbul gejala seperti gatal, ruam, atau gangguan pencernaan, hentikan pemakaian dan konsultasikan dengan dokter.
Penggunaan daun salam sebagai bumbu sekaligus ramuan herbal mempunyai banyak manfaat kesehatan. Cara paling mudah memanfaatkannya adalah dengan merebus atau menyeduh sebagai teh. Namun, konsumsinya harus dilakukan secara bijaksana dan diawasi, terutama bagi mereka dengan kondisi medis tertentu.
Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum menjadikan daun salam sebagai pengobatan rutin. Inilah ilustrasi sederhana bagaimana rempah dapur dapat berperan dalam meningkatkan kesehatan tubuh secara alami.
Baca juga: Mahasiswa Unram ciptakan cokelat sehat, kurangi risiko diabetes
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.