Jakarta (ANTARA) – Di era digital seperti saat ini, penggunaan perangkat elektronik seperti laptop, ponsel pintar, dan tablet sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas sehari-hari. Namun, penggunaan perangkat secara berlebihan dapat menimbulkan kelelahan, terutama pada mata, yang dikenal sebagai digital eye strain atau ketegangan mata digital.
Untuk mengurangi dampak negatif dari penggunaan layar secara berlebihan, terdapat sejumlah langkah yang dapat dilakukan. Berikut delapan tips mencegah kelelahan akibat screentime:
1. Atur pencahayaan dan posisi layar
Pencahayaan ruangan yang baik sangat penting untuk kenyamanan visual. Hindari ruangan yang terlalu terang atau terlalu redup karena dapat memaksa mata bekerja lebih keras. Gunakan pencahayaan alami jika memungkinkan, atau lampu yang tidak menyilaukan.
Selain itu, posisi layar juga harus diperhatikan. Idealnya, pusat layar berada sedikit di bawah garis pandang mata, sekitar 10–15 derajat, dengan jarak antara layar dan mata berkisar 50–70 sentimeter. Posisi ini membantu mengurangi ketegangan leher dan mata.
Baca juga: Durasi screen time yang dianjurkan bagi anak berdasarkan usia
2. Gunakan metode 20-20-20
Aturan ini sederhana namun efektif: setiap 20 menit, alihkan pandangan dari layar dan lihat objek yang berjarak sekitar 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Teknik ini membantu relaksasi otot mata dan mencegah kelelahan akibat fokus terus-menerus pada layar.
3. Ambil istirahat secara teratur
Selain mengikuti aturan 20-20-20, disarankan untuk mengambil jeda istirahat singkat setiap 20–30 menit untuk meregangkan tubuh atau melakukan aktivitas ringan lainnya. Jika bekerja di depan layar dalam jangka waktu panjang, berikan waktu istirahat total sekitar 15 menit setiap dua jam.
4. Jaga jarak pandang dan kebersihan layar
Pastikan jarak pandang antara mata dan layar tidak terlalu dekat. Layar yang terlalu dekat atau buram karena debu dan sidik jari dapat meningkatkan ketegangan mata. Bersihkan layar secara berkala untuk memastikan tampilan tetap jernih dan nyaman dilihat.
5. Gunakan kacamata antiradiasi
Paparan cahaya biru (blue light) dari layar perangkat digital dalam waktu lama berpotensi menyebabkan ketegangan mata dan gangguan tidur. Untuk mengurangi paparan ini, penggunaan kacamata antiradiasi atau lensa dengan filter cahaya biru dapat menjadi solusi, terutama bagi mereka yang bekerja di depan layar setiap hari.
Baca juga: “Screen time” berlebih ganggu tumbuh kembang dan kesehatan anak
6. Batasi waktu penggunaan perangkat
Menetapkan batas waktu penggunaan perangkat setiap hari merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan mata dan keseimbangan hidup. Hindari penggunaan gawai di kamar tidur, terutama menjelang waktu tidur, karena cahaya biru dapat mengganggu produksi hormon melatonin dan kualitas tidur.
7. Jadwalkan waktu bebas layar
Sediakan waktu khusus setiap hari tanpa perangkat digital. Misalnya, satu jam sebelum tidur atau saat makan bersama keluarga. Gunakan waktu ini untuk melakukan aktivitas non-digital seperti membaca buku, berolahraga ringan, atau bercengkerama dengan orang terdekat.
8. Perhatikan kesehatan mata secara umum
Lakukan pemeriksaan mata secara rutin, terutama bagi mereka yang sudah menggunakan kacamata atau memiliki keluhan penglihatan. Jika mengalami gejala seperti mata kering, kabur, sakit kepala, atau kelelahan mata yang berkepanjangan, segera konsultasikan ke dokter spesialis mata untuk penanganan lebih lanjut.
Menjaga kesehatan mata di era digital merupakan bagian penting dari menjaga kualitas hidup secara keseluruhan. Lewat delapan tips di atas, masyarakat dapat meminimalisasi risiko kelelahan akibat screentime dan tetap produktif tanpa mengorbankan kesehatan penglihatan.
Baca juga: Wamendukbangga: Perlu peran orang tua cegah anak kecanduan gim
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.