Gaya Hidup

Iritasi ketiak: Kenali penyebab umum dan cara mengatasinya

×

Iritasi ketiak: Kenali penyebab umum dan cara mengatasinya

Sebarkan artikel ini



Jakarta (ANTARA) – Area ketiak adalah salah satu bagian tubuh yang sensitif dan rentan mengalami iritasi. Mulai dari rasa gatal, kemerahan, hingga munculnya ruam atau benjolan kecil, kondisi ini tentu bisa mengganggu kenyamanan dan aktivitas sehari-hari.

Sayangnya, banyak orang mengabaikan gejala ringan yang justru bisa berkembang menjadi masalah kulit serius jika tidak ditangani dengan tepat.

Iritasi di ketiak bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari kesalahan dalam mencukur, penggunaan deodoran dengan bahan kimia keras, hingga kurangnya kebersihan. Kabar baiknya, sebagian besar penyebab tersebut bisa dihindari dan diatasi dengan perawatan yang tepat dan perubahan kebiasaan sederhana.

Berikut ini akan membahas berbagai faktor penyebab umum iritasi di area ketiak serta solusi efektif untuk mengatasinya agar kulit tetap sehat, bersih, dan nyaman sepanjang hari, yang telah dihimpun dari berbagai sumber.

Baca juga: 6 Cara merawat kulit yang terkena alergi agar tetap merasa nyaman

Kenali penyebab umum iritasi di area ketiak

Berikut beberapa penyebab umum munculnya ruam atau iritasi di area ketiak:

1. Gesekan kulit yang berulang

Ketiak merupakan salah satu lipatan tubuh yang rawan terjadi gesekan, baik antar kulit maupun dengan pakaian. Jika dibiarkan terus-menerus, gesekan ini bisa menyebabkan luka ringan yang berujung pada iritasi atau ruam.

2. Eksim atau dermatitis

Eksim adalah peradangan kulit kronis yang sering muncul di bagian tubuh yang lembap dan tertutup, seperti ketiak. Gejalanya meliputi kulit kemerahan, terasa gatal, kering, bahkan bisa mengelupas.

Meski eksim tidak menular, kondisi ini bisa berulang jika tidak ditangani dengan tepat. Biasanya, gejala eksim mereda dalam hitungan hari dengan perawatan ringan.

3. Kurangnya kebersihan ketiak

Minim-nya perhatian terhadap kebersihan ketiak, terutama jika Anda mudah berkeringat, bisa memicu tumbuhnya bakteri. Dalam kondisi lembap dan tidak bersih, bakteri berkembang lebih cepat dan memicu iritasi kulit atau infeksi ringan.

4. Reaksi terhadap deodoran yang kurang tepat

Tidak semua produk deodoran cocok untuk setiap jenis kulit. Pemilihan produk yang kurang tepat bisa menyebabkan pori-pori tersumbat, memicu biang keringat, atau bahkan menimbulkan reaksi alergi. Iritasi akibat deodoran biasanya ditandai dengan gatal, munculnya bintik kecil seperti jerawat, rasa perih, hingga luka bernanah jika parah.

5. Hiperhidrosis pada ketiak

Hiperhidrosis merupakan kondisi di mana tubuh memproduksi keringat secara berlebihan, bahkan saat tidak beraktivitas fisik. Produksi keringat berlebih ini bisa menyebabkan kulit ketiak terus-menerus lembap, yang berisiko tinggi menimbulkan iritasi, gatal, atau ruam.

6. Infeksi jamur

Jamur seperti Candida albicans memang secara alami hidup dalam tubuh, tetapi pertumbuhannya bisa tidak terkendali ketika daya tahan tubuh menurun.

Area lipatan seperti ketiak sangat rentan terkena infeksi jamur karena kondisi lembap yang mendukung perkembangan mikroorganisme ini. Infeksi biasanya ditandai dengan rasa gatal, kemerahan, dan ruam yang menyebar.

Baca juga: Benarkah mencukur bulu ketiak bikin iritasi?

Cara mengatasi dan perawatan ketiak iritasi

Dalam beberapa kasus, iritasi atau rasa gatal di area ketiak dapat mereda dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan khusus. Namun, jika rasa gatal terus berlanjut atau menimbulkan ketidaknyamanan, ada baiknya Anda mulai melakukan perawatan yang tepat, baik melalui pengobatan topikal maupun perubahan gaya hidup.

Tentu saja, langkah penanganan sebaiknya disesuaikan dengan penyebab utamanya. Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi dan merawat ketiak iritasi:

• Jika Anda mencurigai reaksi alergi sebagai penyebabnya, cobalah mengganti produk perawatan kulit, terutama deodoran, dengan produk yang bersifat hipoalergenik, bebas pewangi, atau menggunakan bahan-bahan alami.

• Hindari penggunaan produk yang mengandung pewangi buatan yang dapat memicu iritasi.

• Hentikan aktivitas mencukur sementara waktu hingga iritasi mereda.

• Ganti pisau cukur secara rutin untuk menghindari gesekan berlebihan yang bisa melukai kulit.

• Jaga kebersihan tubuh dengan mandi setiap hari, terutama setelah beraktivitas atau berkeringat. Pastikan area ketiak dibersihkan dengan sabun dan air bersih.

• Cukupi kebutuhan cairan harian dan gunakan pelembap secara rutin agar kulit tetap terhidrasi.

• Hindari mengenakan pakaian berbahan kasar atau yang dapat mengiritasi kulit, seperti wol atau bahan sintetis yang tidak menyerap keringat.

• Jika iritasi disebabkan oleh infeksi jamur seperti Candida, krim anti jamur atau anti ragi bisa menjadi pilihan.

• Anda juga bisa mengonsumsi antihistamin tanpa resep untuk membantu meredakan gatal akibat reaksi alergi ringan.

Jika keluhan tidak membaik setelah melakukan langkah-langkah di atas, sebaiknya konsultasikan kondisi Anda ke dokter kulit untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang lebih tepat.

Baca juga: Mengapa kulit ketiak rentan iritasi?

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

liburan ke jepang bang opang ini pun terwujud berkat hujan wild mahjong waysberhasil untung 100juta dari mahjong wins mas anto semakin yakin pakai tombol gacorslot gacor