Bagi banyak investor, Bitcoin (BTC) adalah mimpi tentang kekayaan—sebuah aset ajaib yang mampu tumbuh ratusan persen setiap tahun dan melesat “to the moon” dengan harga jutaan dolar.
Namun, analis Willy Woo merasa masa-masa keemasan Bitcoin mungkin sudah lewat. Meski begitu, tak semua sepakat dengannya.
Willy Woo Prediksi CAGR Bitcoin Bakal Turun & Stabil di Angka 8%
Woo menyajikan sebuah grafik bertajuk “Bitcoin Annualised Returns”, yang menunjukkan bahwa compound annual growth rate (CAGR) Bitcoin telah anjlok tajam—dari 100% lebih pada 2017 menjadi sekitar 30–40% setelah 2020.
Itulah periode ketika institusi besar, termasuk korporasi dan pemerintah, mulai mengakumulasi Bitcoin.

“Banyak orang mengira BTC itu seperti unicorn ajaib yang memanjat ke level tak terhingga lewat sinar bulan. Ini grafik CAGR yang sebenarnya. Kita sudah jauh meninggalkan tahun 2017, saat pertumbuhannya bisa ratusan persen,” ujar Willy Woo.
Woo menerawang CAGR Bitcoin akan terus melandai dalam 15–20 tahun ke depan dan akhirnya stabil di kisaran 8%. Angka itu selaras dengan pertumbuhan moneter jangka panjang (5%) serta pertumbuhan PDB (3%). Ia menekankan bahwa meski CAGR lebih rendah, Bitcoin tetap akan mengungguli sebagian besar aset publik lainnya.
Namun, investor sekaligus penulis Fred Krueger tidak sependapat. Ia menyoroti bahwa harga Bitcoin sudah melonjak 7 kali lipat dari titik terendahnya di Desember 2022, dan kini diperdagangkan di angka US$103.000 per Mei 2025.
Selain itu, dalam sebuah wawancara terbaru, Arthur Hayes melangkah lebih jauh. Ia memprediksi bahwa harga Bitcoin akan menembus level US$1 juta sebelum masa jabatan Donald Trump yang sekarang berakhir. Ia memprediksi harga BTC akan mencapai US$250.000 pada akhir tahun 2025. Artinya, itu akan mewakili kenaikan 1.000% hanya dalam kurun waktu empat tahun.
Pertumbuhan PDB & Likuiditas Dinilai Jadi Katalis Utama Reli Bitcoin di Masa Depan
Prediksi Woo sebagian besar berpijak pada ekspansi PDB dan pertumbuhan moneter. Sementara itu, Paul Guerra, Kepala Divisi Sosial di RealVision, menyuguhkan sudut pandang yang lebih dalam.
Berbicara soal likuiditas, ia berargumen bahwa strategi diversifikasi tradisional mungkin tak lagi relevan di lanskap pasar saat ini. Alasannya, aset seperti saham, obligasi, Bitcoin, dan properti kini cenderung bergerak seirama—dipacu oleh satu faktor utama yakni likuiditas.
“Penggerak sejati pasar adalah likuiditas—jumlah uang yang mengalir di dalam sistem,” ucap Paul.

Global Liquidity Index saat ini tumbuh sebesar 8% per tahun. Untuk memahami likuiditas, Paul menyarankan agar kita perlu untuk terlebih dahulu memahami PDB. Ia memaparkan rumus pertumbuhan PDB sebagai berikut: Pertumbuhan PDB = Pertumbuhan Populasi + Pertumbuhan Produktivitas + Pertumbuhan Utang.
Adapun untuk saat ini, baik pertumbuhan populasi maupun produktivitas tengah mengalami penurunan secara global. Alhasil, pemerintah terpaksa menyuntikkan likuiditas demi mempertahankan PDB dan menopang utang yang terus membludak.
“Populasi kian MENUA. Kenaikan produktivitas DATAR. Utang MELEDAK. Untuk menjaga PDB tetap hidup dan membayar utang masyarakat, pemerintah hanya punya satu senjata: Pompa likuiditas,” terang Paul.

Sebagai akibatnya, likuiditas diprediksi bakal meningkat lebih cepat lagi. Paul memperkirakan harga Bitcoin bisa menyentuh US$300.000 pada akhir 2025 dan memasuki fase yang ia sebut sebagai “Banana Zone”. Istilah ini menggambarkan periode lonjakan harga aset secara besar-besaran yang dipicu oleh limpahan likuiditas.
Contoh historisnya termasuk reli harga Bitcoin sebesar 19.900% dari 2013–2017, dan lonjakan Ethereum sebesar 699.900% di siklus sebelumnya.
Kendati demikian, analisis ini sangat berfokus pada faktor ekonomi makro dan cenderung mengabaikan potensi risiko teknis. Misalnya, kekhawatiran mulai berkembang bahwa kemajuan dalam komputasi kuantum bisa mengancam kepercayaan akan kelangsungan jangka panjang Bitcoin.
Bagaimana pendapat Anda tentang silang pendapat barisan analis soal prospek cuan dari investasi di Bitcoin ini di masa depan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.