Gaya Hidup

Mengenal 8 jenis potongan daging sapi dan cara memasak tepat

×

Mengenal 8 jenis potongan daging sapi dan cara memasak tepat

Sebarkan artikel ini



Jakarta (ANTARA) – Tak semua bagian daging sapi cocok untuk semua jenis masakan. Setiap potongan daging memiliki karakteristik berbeda mulai dari tingkat keempukan, kadar lemak, hingga seratnya yang menentukan cara memasaknya agar menghasilkan hidangan terbaik.

Misalnya, bagian has dalam cocok untuk steik karena teksturnya lembut, sedangkan sandung lamur lebih pas untuk sup atau rendang yang dimasak lama agar empuk.

Dengan memahami perbedaan antar potongan daging sapi, Anda tidak hanya bisa memasak dengan lebih efektif, tetapi juga menghemat waktu dan mendapatkan rasa yang maksimal.

Berikut ini akan membahas berbagai jenis potongan daging sapi dan penggunaannya yang tepat dalam aneka hidangan favorit keluarga.

Baca juga: Tips mengolah daging sapi dan kambing agar tidak bau

Mengenal 8 jenis potongan dari bagian daging sapi

1. Has dalam (Tenderloin)

Potongan daging ini berasal dari bagian tengah tubuh sapi, tepatnya di sekitar tulang punggung hingga panggul. Has dalam dikenal sebagai bagian yang sangat empuk karena otot di area ini jarang digunakan saat sapi bergerak.

Oleh karena itu, daging ini jadi favorit bagi pecinta steik dengan tekstur lembut dan kadar lemak yang rendah. Selain cocok untuk steik, bagian ini juga sering dimanfaatkan untuk membuat empal, rendang, hingga bakso. Nama lain dari potongan ini antara lain lulur dan fillet mignon.

2. Has luar (Sirloin)

Daging sirloin berasal dari bagian luar has dalam, tepatnya dari area bawah tulang iga. Potongan ini cukup populer karena harganya relatif bersahabat dan mudah ditemukan. Meskipun memiliki serat yang cukup halus, teksturnya cenderung lebih kenyal dibandingkan tenderloin.

Bagi yang menyukai steik dengan sedikit gigitan, sirloin bisa jadi pilihan pas. Potongan ini juga sangat cocok untuk masakan yang dimasak cepat seperti tumisan atau daging panggang tipis.

3. Sandung lamur (Brisket)

Potongan brisket terletak di bagian dada bawah sapi, dekat ketiak. Ciri khas bagian ini adalah adanya lapisan lemak yang cukup tebal, menjadikannya sangat cocok untuk hidangan berkuah.

Di pasar tradisional, bagian ini sering disebut sebagai daging rawon karena banyak digunakan untuk membuat masakan rawon. Selain itu, brisket juga kerap diolah menjadi soto, sup, atau asam-asam daging yang dimasak dalam waktu lama agar empuk sempurna.

4. Iga sapi (Ribs)

Seperti namanya, bagian ini berasal dari area tulang iga. Daging pada iga umumnya memiliki lapisan lemak yang cukup tebal dan tekstur yang lembut saat dimasak dengan benar. Selain rasanya yang gurih, bagian ini juga sangat fleksibel dalam pengolahan.

Biasanya dimasak dengan cara direbus terlebih dahulu untuk mendapatkan tekstur empuk, lalu diolah menjadi berbagai menu seperti sup iga, semur, pindang iga, atau dibakar dengan bumbu kecap dalam sajian konro dan iga bakar.

5. Tanjung (Rump)

Tanjung merupakan potongan daging yang berasal dari bagian belakang punggung sapi. Teksturnya cenderung empuk dengan serat yang cocok untuk diolah menjadi hidangan seperti sate. Karena bentuk dan kekerasan-nya pas, bagian ini kerap dipilih oleh pedagang atau juru masak untuk menu daging bakar.

Baca juga: Cara mudah bedakan daging sapi segar dan yang tak layak konsumsi

6. Gandik (Silverside)

Gandik adalah bagian paling luar dari paha belakang sapi. Daging ini memiliki tekstur agak liat, mengandung banyak jaringan otot, dan hampir tidak memiliki lemak.

Karena sifatnya yang agak padat, bagian gandik lebih sering diolah menjadi makanan kering seperti dendeng atau abon. Jika dimasak dengan cara yang tepat, hasilnya bisa renyah di luar dan tetap gurih.

7. Sengkel (Shank)

Sengkel diambil dari bagian atas kaki depan sapi. Potongan ini memiliki kandungan kolagen yang tinggi, membuat teksturnya kenyal dan cukup padat. Karena itu, bagian ini sering diolah menjadi bakso urat setelah digiling. Untuk sajian masakan rumahan, sengkel cocok dimasak perlahan dengan api kecil dalam waktu cukup lama agar empuk sempurna.

Biasanya digunakan untuk menu seperti semur, rendang, gulai, hingga sup daging kacang merah. Selain itu, kaldu dari perebusan sengkel kerap dijadikan bahan dasar kuah soto, bakso, atau sup karena rasanya yang kaya dan gurih.

8. Buntut (Oxtail)

Sesuai namanya, bagian ini diambil dari ekor sapi yang terdiri atas tulang, lemak, dan lapisan daging. Dikenal luas sebagai bahan utama sup buntut, bagian ini memerlukan waktu masak yang panjang untuk mencapai tekstur yang empuk. Namun, lamanya proses perebusan justru menjadi kunci munculnya gelatin alami yang memberi kekayaan rasa pada kuah.

Salah satu olahan yang patut dicoba adalah sop buntut bakar yang disajikan dengan sayuran seperti pakcoy. Kaldu dari buntut ini juga sangat bermanfaat sebagai bahan dasar makanan pendamping ASI (MPASI) karena kandungan gizi-nya yang tinggi.

Baca juga: Harga daging sapi di Baturaja Sumsel melonjak jelang Lebaran

Baca juga: Cara mudah bedakan daging sapi segar dan yang tak layak konsumsi

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

cuan mahjong wins 2 modal recehhujan wild mahjong waysrekomendasi mesin mahjongjp mahjong ways cepatscatter hitam mahjong wins 3bagian rancangan mahjongbocoran langsung game mahjong