Gaya Hidup

Buta warna pada anak: Tanda, jenis, dan kapan harus periksa ke dokter

×

Buta warna pada anak: Tanda, jenis, dan kapan harus periksa ke dokter

Sebarkan artikel ini



Jakarta (ANTARA) – Buta warna merupakan kondisi mata yang tidak mampu melihat atau membedakan warna secara normal. Kondisi ini bersifat seumur hidup dan dapat berdampak pada kemampuan anak dalam menjalani aktivitas sehari-hari, termasuk proses belajar.

Penyakit ini umumnya terbagi dalam dua kategori, yakni buta warna parsial (kesulitan membedakan warna tertentu) dan buta warna total (tidak mampu membedakan semua warna). Meski demikian, buta warna pada anak-anak sering kali tidak terdeteksi sejak dini. Anak cenderung belum menyadari bahwa penglihatan warnanya berbeda dari anak-anak lain.

Padahal, pengenalan warna merupakan keterampilan penting dalam dunia pendidikan, termasuk dalam memahami pelajaran, mengenali rambu lalu lintas, hingga membedakan benda berdasarkan warna. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali penyebab dan gejala buta warna pada anak agar dapat dilakukan pemeriksaan serta penanganan lebih lanjut.

Penyebab buta warna pada anak

Secara umum, buta warna terjadi akibat gangguan pigmen pada sel kerucut (cone cells) di retina mata. Berikut adalah sejumlah faktor yang dapat menyebabkan buta warna:

1. Faktor genetik
Sebagian besar kasus buta warna disebabkan oleh faktor keturunan. Buta warna genetik terkait dengan kromosom X, sehingga lebih banyak terjadi pada anak laki-laki. Seorang ibu yang membawa gen buta warna memiliki kemungkinan menurunkan kondisi tersebut kepada anak laki-lakinya. Sebaliknya, anak perempuan cenderung lebih jarang mengalami buta warna, kecuali mewarisi gen dari kedua orang tuanya.

Baca juga: Kelebihan dosis viagra dapat merusak mata

2. Kondisi medis tertentu
Beberapa penyakit dapat menyebabkan kerusakan pada sel penglihatan, sehingga meningkatkan risiko buta warna. Penyakit-penyakit tersebut antara lain parkinson, diabetes, leukemia (kanker darah), hingga anemia sel sabit. Jika buta warna disebabkan oleh kondisi medis, maka perlu dilakukan pemeriksaan medis lebih lanjut.

3. Efek samping obat
Dalam kasus tertentu, konsumsi obat tertentu juga dapat memicu gangguan penglihatan warna. Namun, efek ini bersifat sementara dan biasanya akan membaik setelah pengobatan dihentikan.

Gejala dan jenis buta warna
Gejala buta warna pada anak dapat bervariasi tergantung jenis dan tingkat keparahannya. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Kesulitan membedakan warna lampu lalu lintas
  • Sulit memahami pelajaran yang melibatkan warna
  • Tidak mampu membedakan warna buah yang matang dan mentah
  • Bingung membedakan warna pakaian atau benda-benda sehari-hari
  • Sulit mengenali warna obat atau makanan

Baca juga: 7 jenis gangguan penglihatan: Kenali penyebab dan cara mengatasinya

Secara klinis, buta warna dibagi menjadi tiga tipe utama, yaitu:

1. Buta warna merah-hijau
Merupakan tipe paling umum, ditandai dengan:

  • Warna merah terlihat seperti abu-abu gelap
  • Kuning dan hijau tampak kemerahan
  • Warna oranye dan kuning tampak seperti kehijauan

2. Buta warna biru-kuning

Jenis ini lebih jarang terjadi dan ditandai dengan:

  • Warna biru tampak kehijauan
  • Sulit membedakan merah muda, kuning, dan merah
  • Kuning tampak seperti abu-abu atau ungu terang

3. Buta warna total
Jenis paling langka, ditandai dengan ketidakmampuan membedakan semua warna. Sekitar 10 persen penderita hanya dapat melihat dalam nuansa hitam, putih, dan abu-abu.

Kapan harus ke dokter
Pemeriksaan ke dokter mata disarankan apabila anak mengalami kesulitan dalam mengenali atau membedakan warna. Pemeriksaan dini dapat membantu diagnosis serta penanganan yang tepat. Tes buta warna seperti tes Ishihara biasanya digunakan untuk mendeteksi gangguan ini.

Perlu diketahui, pada tingkat ringan, penderita mungkin tidak menyadari bahwa dirinya mengalami buta warna. Oleh karena itu, peran orang tua dan pendidik sangat penting dalam mengenali gejala sejak awal agar anak dapat memperoleh dukungan dan strategi belajar yang sesuai.

Baca juga: Guru besar UI: Kesehatan mata masih menjadi tantangan di Indonesia

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

liburan ke jepang bang opang ini pun terwujud berkat hujan wild mahjong waysberhasil untung 100juta dari mahjong wins mas anto semakin yakin pakai tombol gacorslot gacor