Menurut data terbaru, sentimen optimistis investor ritel di pasar kripto merosot pada Juni 2025, mencapai titik terendah sejak awal April.
Penurunan ini terjadi di tengah tekanan ekonomi dan geopolitik. Namun, para ahli percaya ini bisa menjadi sinyal positif untuk pemulihan pasar yang akan datang.
Mengapa Sentimen Lemah Bisa Menjadi Sinyal Bullish
Data dari Santiment, platform analitik perilaku pasar kripto, menunjukkan bahwa rasio komentar optimistis terhadap pesimistis di media sosial turun menjadi hanya 1,03 komentar optimistis per satu komentar pesimistis.
Ini adalah level terendah sejak April, ketika ketakutan terkait kebijakan tarif melanda pasar.
Laporan Santiment menunjukkan bahwa trader kehilangan kesabaran, dan sentimen pesimistis tumbuh di dalam komunitas kripto. Tren ini umum terjadi selama periode pasar yang tenang ketika kepercayaan investor tertekan.
Namun, analis Santiment Brianq percaya ini sebenarnya bisa menjadi sinyal pemulihan pasar berdasarkan perilaku masa lalu.
“Ini biasanya merupakan tanda optimistis. Pasar secara historis bergerak ke arah yang berlawanan dari ekspektasi ritel. Contoh utama adalah waktu beli optimal selama ketakutan awal April dari trader lain,” komentar Brianq .
Selain itu, EllioTrades, pendiri SuperVerse, menggambarkan pasar kripto saat ini sedang mengalami fase “asimetris” yang langka.
Dia mengungkapkan bahwa banyak orang di ruang kripto benar-benar kelelahan. Mereka berhenti trading dan bahkan berhenti memantau pasar. Jumlah pelanggan saluran YouTube-nya turun ke level 2019, mencerminkan apati yang meluas.
“Secara sosial, kita berada di kedalaman pasar bear dalam banyak hal.
Namun: Bitcoin di atas US$100K. Stablecoin baru saja dilegalkan. DeFi adalah berikutnya. Institusi sedang FOMO
Ini adalah salah satu momen paling luar biasa dan asimetris dalam sejarah kripto,” ujar EllioTrades .
Kontras ini sangat mencolok. Sementara komunitas tampaknya berada di “dasar” pasar bear, fundamental pasar menunjukkan potensi pertumbuhan yang kuat.
Berbagi perspektif Brianq, EllioTrades mendorong mereka yang masih bertahan untuk tetap berkomitmen dan tidak menyerah.
Investor Ritel Nampaknya Tersisih di Pasar 2025
Laporan terbaru dari Glassnode menawarkan wawasan lebih dalam tentang kondisi pasar saat ini. Meskipun harga Bitcoin mendekati level tertinggi sepanjang masa, volume transaksi on-chain turun hampir setengahnya.
Menariknya, meskipun jumlah transaksi menurun, nilai rata-rata per transaksi tetap tinggi sekitar US$36.200. Ini menunjukkan bahwa institusi atau individu dengan kekayaan tinggi mendominasi aktivitas on-chain.
“Transaksi yang melebihi US$100.000 menunjukkan peningkatan struktural yang jelas dalam dominasi, menyumbang 66% dari volume jaringan pada November 2022, dan meningkat menjadi 89% hari ini. Tren ini memperkuat pandangan bahwa peserta bernilai tinggi semakin mendominasi aktivitas on-chain,” terang laporan Glassnode .
Ketiadaan investor ritel on-chain sejalan dengan peristiwa terkini yang lebih luas.
Misalnya, meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran — termasuk serangan balasan baru-baru ini — telah memicu kekhawatiran tentang ketidakstabilan geopolitik, mempengaruhi sentimen investor.
Selain itu, perubahan nada Federal Reserve AS mengenai kebijakan suku bunga menambah kecemasan investor. The Fed menunda pemotongan suku bunga di tengah ketegangan global yang meningkat. Faktor lain adalah kebocoran besar 16 miliar kata sandi. Ini semakin memperdalam ketakutan dan ketidakamanan di kalangan investor.
Seiring meningkatnya risiko, investor ritel memiliki lebih banyak alasan untuk ragu sebelum menginvestasikan modal ke pasar.
