Jakarta (ANTARA) – Bangun tidur seharusnya menjadi momen yang menyegarkan dan membuat tubuh kembali bugar setelah beristirahat sepanjang malam. Namun, tidak jarang sebagian orang justru mengalami sensasi pusing, kepala terasa berat, bahkan hingga kehilangan keseimbangan sesaat setelah terbangun dari tidur. Kondisi ini tentu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama jika terjadi berulang.
Keluhan pusing ketika bangun tidur bisa muncul secara tiba-tiba maupun perlahan. Ada yang hanya berlangsung beberapa detik hingga menit, tetapi ada pula yang dapat bertahan cukup lama dan membuat penderitanya sulit melakukan aktivitas normal.
Berikut ini adalah beberapa penyebab umum yang perlu diwaspadai ketika seseorang kerap merasakan pusing setelah bangun tidur:
1. Hipotensi ortostatik
Salah satu penyebab paling umum adalah hipotensi ortostatik, yaitu kondisi ketika tekanan darah menurun drastis saat seseorang beranjak dari posisi duduk atau berbaring ke berdiri. Biasanya, rasa pusing akibat kondisi ini hanya terjadi sebentar dan akan membaik dengan sendirinya.
Baca juga: Kiat mengatur siklus tidur agar dapat bangun tanpa mengalami pusing
2. Dehidrasi
Kurangnya asupan cairan juga dapat memicu rasa pusing. Tidur di ruangan bersuhu panas, kurang minum air putih, atau konsumsi berlebih kopi, teh, dan alkohol sebelum tidur bisa memicu dehidrasi. Hal ini membuat tubuh terasa lemas, kehausan, hingga kepala terasa berputar saat bangun tidur.
3. Vertigo
Pusing yang disebabkan oleh vertigo sering kali menimbulkan sensasi lingkungan sekitar terasa berputar. Vertigo biasanya terjadi akibat gangguan di telinga bagian dalam atau pada otak yang mengatur keseimbangan tubuh. Perubahan posisi kepala secara mendadak, seperti bangkit dari tidur, bisa memicu gejala ini.
4. Gula darah rendah
Hipoglikemia atau rendahnya kadar gula darah juga dapat menimbulkan rasa pusing setelah bangun tidur. Kondisi ini kerap dialami penderita diabetes yang mengonsumsi obat antidiabetes seperti insulin. Gejala lain yang menyertai dapat berupa tubuh lemas, gemetar, berkeringat dingin, hingga kebingungan.
5. Sleep apnea
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan napas terhenti beberapa detik saat tidur. Kondisi ini membuat penderita mengalami kekurangan oksigen, sehingga menimbulkan pusing saat bangun tidur. Pengorokan keras saat tidur sering menjadi salah satu tanda sleep apnea.
Baca juga: Dokter jelaskan penyebab pusing setelah bangun tidur sepanjang malam
6. Gangguan jantung
Gagal jantung maupun gangguan irama jantung dapat menghambat aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat memicu pembengkakan, sesak napas, dan pusing terutama saat bangun tidur atau beraktivitas berat.
7. Gangguan telinga bagian dalam
Bagian telinga dalam berperan penting menjaga keseimbangan tubuh. Gangguan pada telinga bagian ini, seperti labirinitis, dapat memicu rasa pusing, terutama saat perubahan posisi dari berbaring ke duduk atau berdiri.
8. Kualitas tidur yang buruk
Tidur yang tidak nyenyak atau sering terbangun di malam hari dapat mengganggu siklus tidur. Kondisi ini membuat tubuh tidak mendapatkan pemulihan optimal sehingga menimbulkan kelelahan dan rasa pusing saat terbangun.
9. Salah posisi tidur
Posisi tidur yang tidak tepat dapat menekan leher, bahu, atau tulang belakang sehingga memicu ketegangan otot. Ketegangan inilah yang dapat menyebabkan kepala terasa pusing saat bangun. Pemilihan bantal dan kasur yang sesuai dapat membantu mengurangi risiko ini.
10. Depresi dan gangguan kecemasan
Gangguan psikologis seperti depresi dan kecemasan dapat mempengaruhi pola tidur seseorang. Kesulitan tidur atau terbangun berkali-kali di malam hari membuat tubuh tidak sepenuhnya beristirahat, sehingga pusing saat bangun tidur kerap dirasakan.
11. Konsumsi kafein dan alkohol berlebih
Konsumsi kafein atau alkohol secara berlebihan, khususnya sebelum tidur, dapat mengganggu pola tidur dan menyebabkan bangun tidur dalam kondisi tidak segar, serta memicu sakit kepala.
Baca juga: Sakit kepala akibat kolesterol tinggi: Gejala, penyebab, cara atasinya
12. Efek samping obat-obatan tertentu
Beberapa jenis obat, seperti antidepresan, obat penenang, antihistamin, obat penurun tekanan darah, diuretik, atau antibiotik, dapat menimbulkan efek samping berupa pusing. Oleh karena itu, penting untuk selalu membaca petunjuk pemakaian dan berkonsultasi dengan dokter.
Cara mencegah pusing saat bangun tidur
Mengatasi penyebab mendasar adalah langkah utama untuk mengurangi risiko pusing setelah bangun tidur. Beberapa upaya sederhana yang dapat dilakukan antara lain:
- Bangun dari posisi tidur secara perlahan dan tidak terburu-buru.
- Minum air putih sebelum tidur untuk mencegah dehidrasi.
- Hindari konsumsi kafein dan alkohol menjelang waktu tidur.
- Perhatikan pola makan bergizi seimbang.
- Lakukan olahraga secara teratur.
- Kelola stres dengan baik.
- Rutin memeriksa kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes.
Jika pusing yang dirasakan sering kambuh, berlangsung lama, atau disertai gejala lain seperti telinga berdengung, penglihatan kabur, atau tubuh terasa kebas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Baca juga: Pusing mendadak saat berdiri? Ini penyebab dan tips pencegahannya
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
