Jakarta (ANTARA) – Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Namun, tidak sedikit orang yang harus berjuang setiap malam agar bisa terlelap, meskipun tubuh terasa begitu lelah. Kondisi sulit tidur pada malam hari atau insomnia ini dapat mengganggu kualitas hidup seseorang jika dibiarkan terus-menerus.
Pada dasarnya, setiap orang memiliki jam tidurnya masing-masing. Namun, jika Anda merasa mengantuk di siang hari dan justru terjaga di malam hari, bisa jadi Anda mengalami gejala insomnia. Sebagian besar kasus insomnia sebenarnya dapat diatasi dengan cara mengidentifikasi penyebabnya dan melakukan perubahan sederhana pada kebiasaan sehari-hari maupun lingkungan tidur.
Berikut ini enam penyebab umum yang tanpa disadari sering menjadi pemicu sulit tidur pada malam hari.
1. Main gadget sebelum tidur
Kebiasaan memainkan gadget, seperti ponsel atau tablet, sebelum tidur dapat mempengaruhi kualitas tidur. Cahaya biru yang dipancarkan dari layar gadget diketahui dapat menekan produksi hormon melatonin. Padahal, melatonin berperan penting dalam mengatur siklus tidur dan bangun, serta memicu rasa kantuk. Jika produksinya terhambat, Anda akan kesulitan merasa mengantuk pada malam hari.
2. Terlalu lama tidur siang
Tidur siang memang bermanfaat untuk memulihkan energi. Namun, tidur siang dengan durasi lebih dari 20 menit justru dapat mengganggu siklus tidur Anda di malam hari. Tidur terlalu lama atau tidur di atas pukul dua siang dapat menyebabkan Anda tidak merasa mengantuk pada waktu tidur yang seharusnya.
3. Berolahraga menjelang waktu tidur
Berolahraga secara rutin memang menyehatkan, tetapi jika dilakukan terlalu dekat dengan waktu tidur dapat membuat tubuh tetap terjaga. Aktivitas fisik yang intens dapat meningkatkan produksi adrenalin, menaikkan detak jantung, serta suhu tubuh, sehingga otak tetap aktif. Sebaiknya, selesaikan aktivitas olahraga setidaknya 60–90 menit sebelum waktu tidur agar tubuh memiliki waktu untuk beristirahat.
4. Mengalami jet lag atau pola tidur yang terganggu
Jet lag kerap dialami oleh mereka yang sering bepergian melintasi beberapa zona waktu. Perubahan waktu tersebut mengganggu ritme sirkadian atau jam biologis tubuh, sehingga sulit untuk tidur pada malam hari. Hal serupa juga terjadi pada pekerja shift malam yang harus menyesuaikan pola tidur ketika kembali bekerja di siang hari.
5. Makan menjelang tidur
Makan dalam jumlah banyak menjelang tidur dapat menyebabkan perasaan begah, yang membuat Anda sulit merasa nyaman di tempat tidur. Selain itu, langsung berbaring setelah makan juga dapat memicu heartburn, yaitu naiknya asam lambung ke kerongkongan, sehingga membuat tidur semakin tidak nyenyak.
6. Konsumsi minuman berkafein
Kafein dapat menghambat kerja adenosin, yaitu senyawa kimia di otak yang menimbulkan rasa kantuk. Itulah sebabnya, mengonsumsi kopi, teh, atau minuman bersoda beberapa jam sebelum tidur dapat membuat Anda terjaga semalaman. Para ahli merekomendasikan untuk menghindari minuman berkafein minimal lima hingga enam jam sebelum waktu tidur.
Perhatikan kondisi emosional dan kesehatan fisik
Selain enam faktor di atas, penyebab sulit tidur juga dapat berkaitan dengan kondisi emosional seperti stres, kecemasan, atau depresi. Masalah kesehatan fisik seperti alergi, asma, nyeri kronis, hingga penggunaan obat tertentu juga dapat mempengaruhi kualitas tidur. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi akar permasalahan agar penanganan insomnia dapat dilakukan secara tepat.
Apabila kesulitan tidur terus berlangsung dan mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter atau ahli terkait. Tidur yang cukup dan berkualitas merupakan kunci menjaga kesehatan tubuh dan pikiran tetap optimal.
Baca juga: Sering susah tidur? Coba konsumsi buah-buahan ini sebelum rebahan
Baca juga: Ingin tenang dan tidur lebih nyenyak? coba dengarkan “pink noise”
Baca juga: Makanan yang sebabkan anak alami gangguan tidur
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
