Jakarta (ANTARA) – Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, merupakan salah satu kondisi medis yang sering kali tidak menunjukkan gejala, namun berisiko tinggi menimbulkan komplikasi serius seperti stroke, gagal jantung, dan penyakit ginjal.
Banyak orang baru menyadari kondisi ini setelah terjadi masalah kesehatan yang lebih besar. Padahal, tekanan darah tinggi bisa dicegah dan dikendalikan jika dikenali lebih awal.
Berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang apa itu hipertensi, gejala yang mungkin timbul, serta faktor-faktor yang dapat meningkatkan risikonya, berdasarkan rangkuman dari situs Siloam Hospitals dan berbagai situs kesehatan lainnya.
Baca juga: Studi ungkap hipertensi memengaruhi risiko seseorang terkena demensia
Pengertian penyakit hipertensi
Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi ketika tekanan darah seseorang terus-menerus berada di atas ambang normal. Tekanan darah sendiri terdiri dari dua komponen, yakni sistolik dan diastolik.
Tekanan sistolik terjadi saat jantung memompa darah keluar ke seluruh tubuh, sedangkan tekanan diastolik muncul saat jantung berada dalam fase istirahat untuk mengisi ulang darah sebelum kembali memompa-nya.
Seseorang dikategorikan mengalami hipertensi apabila tekanan sistolik mencapai atau melebihi 140 mmHg dan tekanan diastolik berada pada angka 90 mmHg atau lebih.
Jika tidak ditangani dengan baik, hipertensi dapat memicu berbagai komplikasi serius, seperti stroke, gagal jantung, gangguan ginjal, dan sejumlah penyakit kronis lainnya.
Gejala yang bisa dirasakan penderita hipertensi
Banyak orang yang menderita hipertensi tidak merasakan gejala apa pun, meskipun tekanan darah mereka sudah berada pada tingkat yang sangat tinggi. Namun, bila keluhan mulai muncul, beberapa tanda yang kerap dialami antara lain:
• Sakit kepala hebat
• Napas terasa sesak
• Keluar darah dari hidung atau mimisan
• Mual dan muntah
• Penglihatan menjadi buram
• Kepala terasa ringan atau pusing
• Rasa cemas berlebihan
• Rasa nyeri di dada
• Telinga berdenging
• Detak jantung tidak teratur
• Kebingungan
Gejala-gejala ini bila sering muncul, bisa menjadi peringatan penting untuk segera memeriksakan diri ke tenaga medis.
Baca juga: Agar terhindar dari hipertensi hingga kolesterol saat lebaran
Faktor risiko hipertensi
Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami hipertensi, baik jenis primer maupun sekunder. Faktor-faktor tersebut antara lain:
• Riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, atau diabetes
• Konsumsi alkohol dalam jumlah berlebih
• Mengenali faktor risiko ini penting sebagai langkah awal dalam pencegahan hipertensi.
• Usia lebih dari 55 tahun
• Kelebihan berat badan atau mengalami obesitas
• Konsumsi garam yang berlebihan dalam makanan
• Kebiasaan merokok atau penggunaan produk berbasis tembakau
• Kurangnya aktivitas fisik atau jarang berolahraga
Baca juga: Dokter sarankan orang berisiko hipertensi jalankan pola hidup sehat
Baca juga: 5 olahraga yang harus dihindari penderita hipertensi
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025