Jakarta (ANTARA) – Alpukat dikenal sebagai salah satu superfood yang kaya nutrisi. Buah ini mengandung lemak sehat, serat, vitamin, dan mineral yang baik untuk tubuh.
Tak heran jika banyak orang memasukkan alpukat ke dalam menu harian, mulai dari campuran salad hingga topping roti panggang. Namun, meski menawarkan segudang manfaat, konsumsi alpukat secara berlebihan justru bisa menimbulkan efek samping bagi kesehatan.
Kandungan kalori yang tinggi, potensi interaksi dengan obat, hingga risiko gangguan pencernaan bisa menjadi masalah jika tidak dikonsumsi dalam jumlah wajar.
Lantas, apa saja bahaya yang mungkin muncul jika terlalu sering atau terlalu banyak makan alpukat? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini agar tetap bisa menikmati manfaat alpukat tanpa mengorbankan kesehatan, yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
Dampak kesehatan jika kebanyakan makan alpukat
1. Memicu masalah pencernaan
Meskipun menyehatkan, alpukat mengandung sejumlah jenis gula alami seperti fruktosa, fruktan, galakto-oligosakarida, dan poliol. Pada sebagian orang, zat-zat ini dapat sulit dicerna jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Akibatnya, bisa timbul keluhan seperti perut kembung, begah, mulas, bahkan diare. Perlu ditekankan, gejala ini umumnya muncul jika Anda mengonsumsi alpukat dalam porsi besar. Oleh karena itu, agar manfaatnya tetap optimal, konsumsilah dalam takaran yang wajar.
2. Menurunkan asupan gizi seimbang
Alpukat memang mengandung berbagai nutrisi penting, namun mengandalkan-nya sebagai sumber gizi utama justru bisa berdampak sebaliknya. Karena buah ini membuat kenyang lebih lama, Anda mungkin jadi kurang tertarik mengonsumsi makanan lain yang dibutuhkan tubuh.
Padahal, tubuh memerlukan beragam zat gizi dari berbagai jenis makanan agar bisa berfungsi dengan baik. Oleh sebab itu, penting untuk tetap mengonsumsi alpukat sebagai bagian dari pola makan yang bervariasi dan seimbang, bukan sebagai satu-satunya sumber nutrisi harian.
Baca juga: Mengonsumsi alpukat setiap hari dapat tingkatkan kualitas makanan
Baca juga: Manfaat konsumsi alpukat yang rendah gula dan turunkan berat badan
3. Berisiko mengganggu fungsi hati
Meski jarang dibahas, ada kandungan senyawa dalam minyak alpukat seperti estragole dan anethole yang diduga bisa berdampak negatif pada organ hati. Dalam sejumlah studi pada hewan, kedua senyawa ini menunjukkan potensi sebagai zat karsinogenik atau pemicu kanker pada liver.
Walau dampaknya pada manusia belum sepenuhnya dipahami, tetap bijaklah dalam mengonsumsi alpukat agar tak menimbulkan risiko bagi kesehatan hati dalam jangka panjang.
4. Membebani kinerja ginjal
Alpukat merupakan sumber kalium yang baik, yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga tekanan darah dan ritme jantung. Namun, bila kalium dikonsumsi secara berlebihan, tubuh bisa mengalami hiperkalemia atau kelebihan kadar kalium.
Kondisi ini dapat memperberat kerja ginjal dalam menyaring kelebihan mineral dari darah, yang lama-kelamaan bisa menurunkan fungsinya. Terutama bagi penderita penyakit ginjal, penting untuk membatasi asupan makanan tinggi kalium, termasuk alpukat.
5. Turunnya kadar kolesterol baik (HDL)
Meski dikenal efektif membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL), konsumsi alpukat secara berlebihan justru dapat berdampak pada penurunan kolesterol baik (HDL) dalam tubuh.
Padahal, HDL memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan jantung. Untuk tetap mendapatkan manfaat positif dari alpukat, pastikan porsi-nya tidak berlebihan dan tetap seimbang dengan pola makan yang sehat dan beragam.
Baca juga: Makan alpukat dapat tingkatkan kualitas diet harian
Baca juga: Lima makanan penangkal dampak polusi dan cara mengolahnya
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.