Aave (AAVE) menunjukkan kekuatan baru di pasar. Harganya naik 15% dalam 24 jam terakhir dan nyaris 40% dalam 30 hari terakhir. Kapitalisasi pasar kini mencapai US$4,6 miliar. Lonjakan ini membuat AAVE kembali menjadi sorotan di antara pemimpin DeFi, didukung oleh indikator teknikal bullish.
Altcoin ini telah memasuki zona overbought (jenuh beli), dan CMF menunjukkan arus masuk modal yang intens. Seiring AAVE mendekati zona resistance utama, para trader memantau dengan cermat apakah breakout akan terjadi atau ada tanda-tanda pembalikan harga (reversal).
RSI Masuk Zona Overbought: Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Relative Strength Index (RSI) Aave saat ini nangkring di angka 75,83, naik tajam dari 44,51 dua hari yang lalu. RSI betah di atas 70 sejak 9 Juni, menempatkan AAVE secara tegas di zona “overbought“.
Kenaikan cepat ini mencerminkan momentum beli yang solid dan menunjukkan minat pasar yang meningkat pada AAVE.
Manuver ini juga mengikuti kenaikan umum aktivitas token DeFi, sejalan dengan lonjakan volume trading dan aksi harga di seluruh sektor.
- Baca Juga: Prediksi Harga Aave (AAVE) untuk Tahun 2023 hingga 2030
Sebagai pengingat, RSI adalah indikator teknikal yang mengukur kecepatan dan besar perubahan harga untuk menilai apakah suatu aset overbought atau oversold.
RSI di atas 70 biasanya menandakan bahwa token mungkin overbought, dan berpotensi terkoreksi atau konsolidasi. Sementara RSI di bawah 30 menunjukkan kondisi oversold yang dapat menyebabkan rebound.
Dengan RSI AAVE yang bertengger di 75,83, para trader mungkin akan mulai mengantisipasi resistance jangka pendek atau pendinginan.
Namun, angka RSI yang kuat selama uptrend atau tren naik bisa menandakan kekuatan lebih lanjut. Ini berarti AAVE bisa terus bergerak lebih tinggi jika momentum tetap utuh.
Arus Masuk Bullish Tunjukkan Akumulasi
Chaikin Money Flow (CMF) Aave saat ini berada di angka 0,24, naik dari -0,04 dua hari yang lalu, meski anjlok dari puncak sebelumnya di 0,41 beberapa jam yang lalu.
Adapun hijrah ini ke wilayah positif mencerminkan arus beli yang kuat dan juga arus masuk modal ke AAVE, meskipun ada sedikit koreksi intraday.
Tren keseluruhan menunjukkan permintaan yang menguat, di mana pembeli semakin agresif masuk ke pasar dibandingkan sebelumnya.
CMF adalah indikator berbasis volume yang mengukur arus uang masuk dan keluar dari suatu aset selama periode tertentu. Biasanya berkisar antara -1 hingga +1, di mana nilai di atas 0 menunjukkan tekanan beli (akumulasi), dan di bawah 0 menandakan tekanan jual (distribusi).
Dengan CMF di 0,24, data ini mengindikasikan akumulasi yang berkelanjutan, walau turun dari 0,41 menunjukkan bahwa beberapa pembeli mungkin sedang mencairkan profit atau momentum sedikit melambat.
Jika CMF tetap positif, AAVE bisa terus melihat tekanan harga naik dalam jangka pendek.
EMA AAVE Tampilkan Kekuatan Bullish; Perhatikan Level-level Kunci Ini
Garis Exponential Moving Average (EMA) AAVE saat ini menunjukkan tren bullish yang perkasa. Rata-rata jangka pendek berada jauh di atas rata-rata jangka panjang, dan ada celah yang signifikan di antara keduanya, yang seringkali menjadi tanda momentum naik yang berkelanjutan.
Formasi ini mencerminkan struktur tren yang sehat dan mendukung kemungkinan apresiasi harga lebih lanjut.
- Baca Juga: Top 5 Platform Pinjaman DeFi Kripto Terbaik 2025
Apabila harga AAVE berhasil menembus resistance sekarang di US$317, target naik berikutnya bisa berada di atas US$340, dengan trader momentum dan pembeli breakout yang ikut terlibat.
Namun, jika AAVE gagal menembus resistance US$317 atau pasar secara umum terkoreksi, support di level US$282 bisa menjadi target berikutnya.
Apabila level tersebut gagal bertahan, AAVE bisa retrace alias terkoreksi ke sekitar US$237, yang akan menandakan pembalikan signifikan dari level saat ini.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi dan analisis harga AAVE ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
