Jakarta (ANTARA) – Sariawan sering kali dianggap sebagai gangguan ringan pada rongga mulut, tetapi tidak jarang muncul pertanyaan di masyarakat “benarkah sariawan dapat menular dari satu orang ke orang lain?”
Menurut para ahli, pada umumnya sariawan yang dikenal sebagai stomatitis aftosa tidak bersifat menular. Sariawan jenis ini merupakan luka kecil di dalam mulut yang biasanya timbul akibat faktor internal, seperti stres, tergigit, cedera mulut, kekurangan vitamin, alergi makanan, hingga kondisi medis tertentu.
“Sariawan biasa atau stomatitis aftosa tidak disebabkan oleh virus atau bakteri yang dapat berpindah dari satu orang ke orang lain, sehingga tidak menular,” demikian keterangan yang dikutip dari situs Halodoc.
Meskipun demikian, perlu diketahui bahwa ada beberapa jenis sariawan yang memang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri tertentu dan dapat menular melalui kontak langsung. Misalnya sariawan yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV-1) atau penyakit herpangina yang diakibatkan oleh virus lain.
Baca juga: Sariawan di tenggorokan: Ini gejala, penyebab, dan cara mengobatinya
Berikut fakta-fakta penting terkait penularan sariawan:
1. Sariawan biasa tidak menular
Stomatitis aftosa, jenis sariawan yang paling umum, bukanlah infeksi menular. Luka ini umumnya muncul akibat faktor-faktor internal seperti trauma fisik di rongga mulut, stres, atau kekurangan nutrisi, misalnya vitamin B12, zat besi, atau asam folat.
2. Sariawan akibat virus atau bakteri bisa menular
Beberapa jenis sariawan memang dapat berpindah dari satu orang ke orang lain karena disebabkan oleh infeksi. Salah satu contohnya adalah sariawan herpes yang diakibatkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1). Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan dari luka herpes, misalnya lewat ciuman, berbagi peralatan makan, atau kontak dengan luka terbuka.
Selain herpes, penyakit herpangina yang disebabkan oleh virus Coxsackie juga dapat menimbulkan luka di mulut serupa sariawan. Herpangina umumnya dialami anak-anak, tetapi orang dewasa dengan daya tahan tubuh lemah juga bisa tertular.
Baca juga: Tanda-tanda sariawan kronis, waspadai kanker lidah
3. Penularan melalui kontak langsung
Penularan jenis sariawan akibat virus terjadi jika ada kontak langsung dengan cairan yang mengandung virus, baik dari luka di bibir maupun di rongga mulut. Oleh karena itu, penting untuk menghindari berbagi peralatan makan atau minum dengan orang yang memiliki luka herpes aktif.
Kebersihan mulut tetap penting
Meski sebagian besar sariawan tidak menular, menjaga kebersihan mulut dan kesehatan tubuh tetap menjadi langkah penting untuk mencegah timbulnya luka baru. Cukupi kebutuhan nutrisi, hindari stres berlebih, dan perhatikan kebersihan peralatan makan.
Para ahli juga mengingatkan, bila sariawan muncul berulang, disertai demam tinggi, nyeri hebat, atau tidak kunjung sembuh dalam waktu lebih dari dua minggu, masyarakat disarankan segera memeriksakan diri ke dokter. Tujuannya untuk memastikan penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Dengan pemahaman yang benar, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam menjaga kebersihan diri serta menghindari risiko penularan penyakit melalui kontak langsung, terutama pada jenis sariawan yang memang disebabkan oleh infeksi.
Baca juga: Sariawan bisa jadi tanda awal kanker lidah
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.