Gaya Hidup

Bintik putih pada amandel: Penyebab, gejala, dan cara mengobati

×

Bintik putih pada amandel: Penyebab, gejala, dan cara mengobati

Sebarkan artikel ini



Jakarta (ANTARA) – Munculnya bintik putih pada amandel sering memicu kekhawatiran. Kondisi ini bisa disebabkan oleh sejumlah infeksi dan gangguan pada amandel, mulai dari yang ringan seperti radang tenggorokan biasa hingga kondisi yang lebih serius yang memerlukan penanganan medis.

Bintik putih tersebut kerap disertai gejala lain seperti nyeri saat menelan, demam, atau bau mulut. Untuk memahami lebih lanjut, penting mengetahui apa saja penyebabnya, gejala yang menyertainya, serta langkah pengobatan yang tepat. Simak ulasannya berikut ini.

Penyebab umum

1. Tonsilitis (Radang amandel)

Infeksi viral atau bakteri termasuk Streptococcus pyogenes menyebabkan amandel meradang dan memproduksi nanah yang tampak sebagai bintik putih atau kuning.

2. Strep throat (Radang tenggorokan bakterial)

Disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes. Gejalanya termasuk sakit ketika menelan, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan bercak putih di amandel.

3. Mononukleosis (Virus epstein‑barr)

Serangan virus yang ditandai dengan bercak putih atau kelabu di amandel, demam berkepanjangan, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar.

4. Oral thrush (Kandidiasis mulut)

Jamur Candida albicans menyebabkan bercak putih tebal di amandel, lidah, atau pipi, sering terjadi pada pengidap diabetes, pengguna inhaler steroid, atau setelah konsumsi antibiotik.

5. Batu amandel (Tonsiloliths)

Deposisi kalsium, sel mati, dan bakteri di celah amandel. Tampak sebagai bintik putih kecil, disertai bau mulut, rasa mengganjal, dan kadang sulit menelan.

6. Penyebab lain (lebih jarang)

Peritonsillar abscess, herpes oral, leukoplakia, bahkan keratosis pharyngis yang memunculkan bercak putih menempel tanpa peradangan.

Gejala yang umum dirasakan

• Bercak putih atau kuning di amandel

• Nyeri atau sakit saat menelan

• Demam, sakit kepala, dan kelemahan tubuh

• Pembengkakan kelenjar getah bening di leher

• Batuk, pilek, bau mulut

• Rasa ada yang mengganjal atau sakit di tenggorokan 

Cara Pengobatan

1. Perawatan medis

• Infeksi bakteri (radang amandel atau strep throat): Diperlukan antibiotik (biasanya amoksisilin atau penisilin) sesuai resep dokter.

• Infeksi jamur (oral thrush): Menggunakan obat antifungal seperti klotrimazol atau nistatin.

• Mono (Virus EBV): Tidak perlu antibiotik fokus pada istirahat, banyak cairan, dan obat anti-inflamasi seperti ibuprofen atau parasetamol untuk meredakan gejala.

• Batu amandel besar/berulang: Bisa dilakukan pembersihan manual oleh tenaga medis, laser cryptolysis, atau tonsilektomi (pengangkatan amandel) pada kasus kronis.

2. Perawatan rumahan dan pencegahan

• Kumur air garam hangat (1 sdt garam dilarutkan dalam segelas air hangat), 2–3 kali sehari untuk membantu mengurangi nanah dan iritasi.

• Perbaiki kebersihan mulut: Sikat gigi, lidah, dan berkumur setelah makan untuk mencegah penumpukan bakteri dan batu amandel.

• Konsumsi cairan hangat (teh jahe, madu, sup hangat) untuk meredakan tenggorokan.

• Istirahat cukup, terutama untuk infeksi virus seperti mono.

• Hindari merokok dan polusi udara, sebab dapat memperparah iritasi.

• Batu amandel kecil: Bisa dilepas secara lembut dengan pembersih mikro (cotton bud) setelah kumur, namun jangan terlalu dalam agar tidak melukai amandel.

Kapan harus ke dokter?

• Demam >38°C berlangsung lama

• Nyeri saat menelan berat hingga sulit makan/minum

• Gejala tidak membaik setelah 2–3 hari perawatan rumahan

• Keluarnya nanah atau bau sangat menyengat

• Susah bernapas atau terasa ada benda besar tersangkut di tenggorokan

• Frekuensi infeksi berulang

Dengan demikian, bintik putih pada amandel biasanya merupakan tanda infeksi atau pembentukan batu amandel. Sebagian besar kasus dapat diatasi dengan pengobatan rumahan maupun resep dokter, seperti antibiotik, antijamur, atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).

Namun, kondisi yang persisten, berat, atau sering kambuh sebaiknya ditangani oleh dokter THT untuk evaluasi lebih lanjut dan kemungkinan tindakan tonsilektomi. Jagalah kebersihan mulut, hindari faktor iritasi, serta segera konsultasi ke tenaga medis jika gejala tidak kunjung membaik.

Baca juga: Kapan radang amandel perlu dioperasi? Simak penjelasan dokter

Baca juga: Syarat dan prosedur operasi amandel dengan BPJS kesehatan

Baca juga: Pembesaran amandel jadi faktor risiko anak kena radang telinga

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

mahjong wins mengganti tombol menjadi lebih gacormenghasilkan banyak uang dari mahjong wins kak junot menang 86 jutaslot gacor