Jakarta (ANTARA) – Ketika melakukan pendakian gunung, siapa pun berisiko mengalami hipotermia, terutama jika cuaca berubah secara tiba-tiba dan tidak terduga. Suhu udara di pegunungan memang bisa berubah dengan cepat, khususnya saat malam hari atau ketika cuaca buruk melanda.
Hipotermia sendiri terjadi akibat turunnya suhu tubuh secara signifikan. Suhu tubuh normal berada di kisaran 37°C, dan saat hipotermia terjadi, suhu tubuh bisa menurun drastis hingga di bawah 35°C.
Karena itu, penting bagi para pendaki untuk mempersiapkan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan pendakian guna mencegah risiko hipotermia ketika berada di ketinggian.
Persiapan mendaki bukan hanya soal kekuatan fisik atau memahami jalur pendakian, namun juga menjaga daya tahan tubuh agar tetap optimal selama perjalanan.
Dengan demikian, setiap pendaki perlu membawa perlengkapan yang memadai dan sesuai kebutuhan untuk melindungi diri dari cuaca dingin yang berpotensi memicu hipotermia.
Lalu, apa saja perlengkapan penting yang harus dibawa pendaki untuk mencegah hipotermia? Simak daftar perlengkapan-nya berikut ini.
Baca juga: Panduan lengkap tangani hipotermia: Pencegahan dan pertolongan pertama
Barang yang wajib dibawa oleh pendaki untuk menghindari hipotermia
1. Jaket khusus pendakian
Salah satu perlengkapan utama saat mendaki adalah jaket. Pendaki wajib mengenakan jaket untuk menjaga tubuh tetap hangat. Pilihlah jaket berbahan windproof dan waterproof agar tubuh terlindungi dari terpaan angin kencang dan hujan di gunung.
Sebab, salah satu pemicu utama hipotermia di pegunungan adalah cuaca buruk berupa angin dingin dan hujan yang dapat membuat pakaian basah.
2. Base layer
Base layer berfungsi menjaga area leher dan tubuh tetap hangat. Lapisan pakaian ini digunakan sebagai dasar sebelum memakai pakaian berlapis lainnya. Sebaiknya gunakan base layer berbahan thermal atau wol yang mampu menyimpan panas tubuh serta menjaga kulit tetap kering. Lapisan ini berperan penting dalam mencegah hilangnya panas tubuh secara berlebihan yang bisa berujung hipotermia.
3. Perlengkapan tambahan untuk tubuh
Bagian tubuh seperti kepala, tangan, dan kaki perlu perlindungan ekstra karena area tersebut paling cepat kehilangan panas. Pendaki dianjurkan membawa perlengkapan seperti sarung tangan berbahan wol, kaus kaki tebal, sepatu gunung, dan kupluk atau topi hangat agar suhu tubuh tetap stabil saat menghadapi udara dingin.
Baca juga: Hipotermia: Penyebab, gejala, & cara menanganinya yang perlu Anda tahu
4. Matras insulasi
Matras insulasi diperlukan sebagai alas untuk mencegah tubuh bersentuhan langsung dengan tanah dingin. Jika tidur tanpa matras, suhu dingin dari tanah bisa meresap ke tubuh dan mempercepat hilangnya panas. Oleh karena itu, gunakan matras sebagai alas tenda untuk menjaga tubuh tetap hangat dan terlindung dari hawa dingin permukaan tanah.
5. Sleeping bag
Sleeping bag menjadi perlengkapan wajib lainnya saat bermalam di gunung. Ini berfungsi untuk menjaga tubuh tetap hangat saat tidur di malam hari.
Gunakan sleeping bag yang memiliki bahan isolasi agar lebih efektif dalam menjaga suhu tubuh tetap stabil. Tanpa sleeping bag, tubuh akan lebih mudah kedinginan, yang dapat mengganggu istirahat dan meningkatkan risiko hipotermia.
6. Emergency blanket
Perlengkapan penting lainnya adalah emergency blanket, yang berguna sebagai pelindung darurat ketika menghadapi cuaca ekstrem. Jika terjebak badai atau suhu tubuh menurun drastis, emergency blanket dapat dijadikan pelindung sementara dari angin dan hujan.
Terbuat dari bahan aluminium foil, alat ini berfungsi mempertahankan panas tubuh serta membantu mengembalikan suhu tubuh ke kondisi normal.
Baca juga: BPBD edukasi pendaki pasca-4 pendaki Bukit Pading alami hipotermia
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.