Jakarta (ANTARA) – Hipertensi atau tekanan darah tinggi sering kali tak menimbulkan gejala di tahap awal, namun diam-diam dapat merusak berbagai organ vital dalam tubuh.
Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini bisa berujung pada komplikasi serius seperti stroke, serangan jantung, gagal ginjal, hingga gangguan penglihatan. Sayangnya, banyak orang baru menyadari dampaknya setelah muncul keluhan berat.
Memahami bagaimana hipertensi mempengaruhi kesehatan secara menyeluruh sangat penting agar pencegahan dan pengendalian bisa dilakukan sejak dini.
Berikut ini akan mengulas berbagai komplikasi kesehatan akibat hipertensi untuk meningkatkan kesadaran individu mengenai pentingnya deteksi dini dan pengelolaan tekanan darah guna mencegah komplikasi jangka panjang.
Baca juga: Pasien hipertensi, diabetes, dan obesitas rentan alami gagal ginjal
Berbagai komplikasi serius dari dampak hipertensi
Jika tekanan darah tinggi tidak dikendalikan dengan baik, kondisi ini bisa berdampak buruk pada berbagai organ vital dalam tubuh. Mengutip dari situs Heartology, berikut beberapa risiko kesehatan yang bisa muncul akibat hipertensi:
1. Gangguan penglihatan
Tekanan darah yang tinggi dapat menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah di retina, kondisi yang dikenal sebagai retinopati hipertensif. Hal ini bisa menyebabkan gangguan penglihatan, bahkan kebutaan, jika tidak segera ditangani.
2. Kerusakan ginjal
Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah pada ginjal, sehingga kemampuan organ ini untuk menyaring limbah dan cairan dari darah menjadi terganggu.
Bila terus dibiarkan, kondisi ini bisa berkembang menjadi gagal ginjal, yaitu saat ginjal tidak lagi menjalankan fungsinya secara optimal atau berhenti bekerja sepenuhnya.
Baca juga: Apa itu hipertensi? Kenali pengertian, gejala, dan faktor risikonya
3. Penyakit jantung
Tekanan darah tinggi menjadi salah satu penyebab utama penyakit jantung koroner. Kondisi ini dapat merusak dinding pembuluh darah dan memicu penumpukan plak yang menghambat aliran darah ke jantung. Akibatnya, risiko serangan jantung dan angina meningkat drastis karena pasokan oksigen ke jantung terganggu.
4. Gangguan pembuluh darah otak
Risiko stroke meningkat tajam pada penderita hipertensi. Tekanan darah yang terlalu tinggi bisa menyebabkan pembuluh darah di otak pecah atau tersumbat, sehingga aliran darah terganggu. Baik stroke iskemik maupun hemoragik sering kali berawal dari tekanan darah yang tidak terkontrol.
5. Gagal jantung
Saat jantung harus memompa darah melawan tekanan tinggi secara terus-menerus, beban kerja jantung meningkat. Ventrikel kiri pun bisa menebal (hipertrofi), yang lama-kelamaan menyebabkan melemah-nya fungsi jantung. Kondisi ini berujung pada gagal jantung, yaitu ketidakmampuan jantung dalam memasok darah sesuai kebutuhan tubuh.
Setelah mengetahui dampak kesehatannya, sangat penting bagi setiap individu untuk rutin memeriksa tekanan darah, terutama jika memiliki faktor risiko seperti usia lanjut, gaya hidup tidak sehat, atau riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular. Dengan kesadaran yang tinggi dan deteksi dini, komplikasi serius akibat hipertensi dapat dicegah, sehingga kualitas hidup pun tetap terjaga.
Baca juga: Dokter sarankan orang berisiko hipertensi jalankan pola hidup sehat
Baca juga: 5 olahraga yang harus dihindari penderita hipertensi
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025