Meski pasar kripto masih sarat akan volatilitas, sederet analis kondang kembali menaruh atensi pada harga XRP. Sejumlah pola grafik yang terbentuk belakangan ini dipandang sebagai pertanda awal akan datangnya reli eksplosif berikutnya.
Artikel ini merangkum prediksi dari 4 sumber tepercaya, yakni analisis dari Peter Brandt, Michaël van de Poppe, Michael Wyann, dan Ali Martinez.
Michaël van de Poppe: Breakout dengan Potensi Koreksi ke Zona Akumulasi
Analis kripto Michaël van de Poppe menyoroti breakout signifikan pada grafik XRP, menyusul reli harga yang dipicu oleh berita ETF Ethereum spot. Menurutnya, XRP baru saja mencetak higher high baru dalam struktur pasar, tetapi juga memasuki zona yang rawan koreksi.
Ia meramal harga bakal gagal bertahan di atas US$3,40, yang kini ia anggap sebagai resistance anyar. Likuiditas di sisi atas sudah tersapu, sehingga membuka peluang untuk reversal alias balik arah. Target koreksi yang ia petakan bertengger di kisaran US$2,70–US$3,00, yang ia anggap sebagai zona akumulasi potensial untuk para holder.

Analisis ini melengkapi pandangannya Mei lalu, di mana ia menandai US$1,75 sebagai level krusial untuk entry pada higher timeframe. Dari titik itu, harga XRP sudah terapresiasi 50%+.
Dengan struktur pasar yang kini semakin overextended dan potensi koreksi pasca aksi ambil likuiditas atas, ia merekomendasikan untuk menunggu re-entry di area permintaan yang lebih sehat. Menurutnya, target jangka menengah tetap mengarah pada “serangan” ke level all-time high (ATH).
Peter Brandt: Pola Compound Fulcrum Langka Jadi Sinyal Reli
Analis teknikal senior Peter L. Brandt memaparkan analisis terbaru untuk aksi harga XRP, yang ia sebut telah membentuk pola teknikal langka bernama compound fulcrum — sebuah continuation pattern yang mengindikasikan potensi reli lanjutan menuju area US$4,4.
Brandt menekankan grafik harga bersifat dinamis dan terus mengalami perubahan bentuk. Ia mengungkapkan, XRP sebelumnya mencetak pola head and shoulders (H&S) intraday pada awal April, namun dengan cepat gagal dan dibatalkan. Ia menilai kegagalan pola seperti ini justru membawa implikasi teknikal yang lebih kokoh ketimbang pola yang berhasil terselesaikan.

Brandt berujar, pasca breakout palsu tersebut, harga XRP justru bergerak membentuk struktur kompleks yang ia identifikasi sebagai compound fulcrum. Menurutnya, pola ini amat jarang terjadi dan berpotensi menjadi sinyal kelanjutan tren naik dengan target teknikal di kisaran US$4,4.
Ia menambahkan, skenario ini tetap valid selama harga XRP tidak ditutup di bawah level terendah mingguan saat ini. Apabila harga mampu bertahan, maka struktur compound fulcrum akan tetap menjadi skenario dasar (base case) dalam analisisnya.
Analis kripto terkemuka Ali Martinez meramal potensi reli masif bagi XRP setelah harga sukses menembus pola segitiga simetris pada grafik jangka panjang. Dalam analisisnya, ia menyebut breakout ini sebagai sinyal awal dari fase bullish baru yang bisa mengerek XRP menuju level ambisius US$6.

Sebelumnya, ia juga sempat menyoroti terbentuknya golden cross pada rasio MVRV XRP—indikator historis yang sebelumnya mendahului reli harga hingga 630%. Kembalinya pola ini menjadi sinyal solid bahwa para holder tengah memasuki fase akumulasi strategis, memperkuat skenario reli lanjutan.
Martinez menambahkan, level US$3 ialah titik krusial. Dalam cuitannya pada 12 Juli 2025, ia menekankan penutupan mingguan di atas level itu bisa menjadi pemantik aksi parabolik menuju US$6 atau bahkan lebih tinggi.
Michael Wyann: Sentimen Positif & Adopsi Bisa Pacu XRP ke US$5
Analis kripto Michael Wyann memprediksi XRP berpotensi menggapai angka US$5 di akhir tahun. Ia menyoroti sentimen positif pasca kesepakatan antara Ripple dan SEC, di mana Ripple hanya dikenai denda US$50 juta, jauh di bawah tuntutan awal. Peluncuran stablecoin RLUSD serta peluang restu ETF XRP spot juga jadi katalis utama potensi apresiasi harga.
Dari sisi adopsi, XRP kini menyalip BNB dan menempati top 3 berdasarkan market cap, mencapai US$203 miliar. Ia menilai XRP sebagai aset favorit investor ritel, berbeda dengan Bitcoin atau Ethereum yang lebih didominasi institusi. Ia juga menyoroti dukungan regulasi yang lebih ramah di bawah rezim Presiden Trump dan efek Genius Act 2025 pada ekosistem stablecoin.
Secara teknikal, XRP telah mencetak all-time high baru di US$3,4 dan reli 24% dalam sepekan. Wyann mengamati struktur higher low yang terbentuk, di mana ledakan volume serta breakout dari resistance mingguan sebagai sinyal penguatan tren. Potensi koreksi tetap ada, dan ia mengimbau untuk tidak FOMO di harga “pucuk”.
Ia merekomendasikan 3 zona entry ideal untuk pembelian jangka pendek: US$3,2, US$3,0, dan US$2,6. Target naik ada di kisaran US$4,6 – US$4,8 untuk take profit, dengan proyeksi maksimum di US$5 selama momentum pasar tetap utuh.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi dan analisis harga XRP versi keempat analis di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.