Jakarta (ANTARA) – Gusi yang terasa sakit dan tampak berwarna putih sering kali dikaitkan dengan sariawan. Kondisi ini memang umum terjadi dan biasanya tidak berbahaya, tetapi bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat makan atau berbicara.
Namun, penting untuk diketahui bahwa gejala tersebut tidak selalu disebabkan oleh sariawan. Ada berbagai faktor lain yang dapat menjadi pemicu dan beberapa di antaranya memerlukan perhatian medis. Berikut adalah tujuh penyebab umum yang perlu diketahui.
7 penyebab umum gusi sakit berwarna putih
1. Sariawan (Stomatitis Aftosa)
Sariawan adalah luka kecil berwarna putih atau kekuningan dengan tepi merah yang muncul di jaringan lunak mulut, termasuk gusi. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa nyeri, terutama saat makan atau berbicara. Penyebabnya meliputi cedera ringan, stres, kekurangan nutrisi, atau reaksi alergi terhadap makanan tertentu.
2. Anemia
Kekurangan sel darah merah atau hemoglobin dapat menyebabkan gusi tampak pucat atau putih. Anemia sering kali disebabkan oleh defisiensi zat besi atau vitamin B12, yang penting untuk kesehatan jaringan tubuh, termasuk gusi.
Baca juga: Cara mengobati gusi bengkak dengan bahan alami
3. Radang gusi (Gingivitis)
Infeksi bakteri pada gusi dapat menyebabkan peradangan, pembengkakan, dan perubahan warna gusi menjadi putih. Jika tidak ditangani, gingivitis dapat berkembang menjadi periodontitis, yang lebih serius.
4. Infeksi jamur (Kandidiasis Oral)
Infeksi jamur Candida albicans di mulut dapat menyebabkan bercak putih pada gusi dan bagian mulut lainnya. Kondisi ini lebih umum terjadi pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau yang menggunakan antibiotik jangka panjang.
5. Leukoplakia
Leukoplakia ditandai dengan bercak putih tebal di mulut, termasuk gusi, yang tidak dapat dihapus. Kondisi ini sering dikaitkan dengan kebiasaan merokok atau konsumsi alkohol berlebihan dan dapat menjadi prekursor kanker mulut.
6. Iritasi atau cedera
Gusi dapat mengalami iritasi atau cedera akibat menyikat gigi terlalu keras, penggunaan kawat gigi, atau tergigit secara tidak sengaja. Hal ini dapat menyebabkan luka atau bercak putih yang terasa sakit.
7. Kekurangan nutrisi
Defisiensi vitamin dan mineral seperti vitamin B12, zat besi, asam folat, dan zinc dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan memicu masalah pada gusi, termasuk perubahan warna dan nyeri.
Baca juga: Gusi sering berdarah? Berikut 8 cara mengatasinya
Kapan harus berkonsultasi dengan dokter?
Jika gusi yang sakit dan berwarna putih tidak membaik dalam dua minggu, sering kambuh, atau disertai gejala lain seperti demam dan pembengkakan kelenjar getah bening, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter gigi atau profesional kesehatan mulut untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
Langkah pencegahan
– Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi dua kali sehari menggunakan sikat berbulu lembut.
– Menghindari makanan yang dapat memicu iritasi, seperti makanan pedas atau asam.
– Mengelola stres dengan baik.
– Mengonsumsi makanan kaya vitamin dan mineral untuk mendukung kesehatan gusi.
Dengan memahami penyebab masalah pada gusi, Anda dapat lebih waspada terhadap gejala-gejala yang muncul. Pengetahuan ini membantu Anda mengenali kondisi sejak dini dan menentukan langkah yang perlu diambil.
Selain itu, dengan mengambil langkah pencegahan yang tepat, seperti menjaga kebersihan mulut dan rutin memeriksakan diri ke dokter gigi, Anda dapat menjaga kesehatan gusi dan mencegah munculnya masalah yang lebih serius.
Baca juga: Pengobatan untuk peradangan gusi yang bisa dilakukan di rumah
Baca juga: 6 masalah utama yang bikin gusi bengkak dan sakit gigi
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025