Gaya Hidup

Hindari 5 cara berhubungan suami istri yang bertentangan dengan Islam

×

Hindari 5 cara berhubungan suami istri yang bertentangan dengan Islam

Sebarkan artikel ini



Jakarta (ANTARA) – Berhubungan intim dalam ikatan pernikahan merupakan ibadah yang bernilai pahala jika dilakukan sesuai syariat Islam. Meski Islam memberikan keleluasaan dalam hubungan suami istri, ada batasan yang perlu dijaga demi menjaga adab, kesehatan, dan keharmonisan rumah tangga.

Salah satunya adalah larangan terhadap beberapa jenis posisi atau cara berhubungan intim yang bertentangan dengan tuntunan syariat. Islam, sebagai agama yang sempurna, mengatur adab bercinta tidak hanya dari sisi fisik, tetapi juga moral dan spiritual.

Berikut ini akan membahas beberapa posisi hubungan intim yang tidak dianjurkan menurut ajaran Islam, disertai penjelasan dari sudut pandang syariat dan kesehatan, yang telah dilansir dari berbagai sumber.

Baca juga: Doa saat berhubungan suami istri dalam Islam

Jenis posisi hubungan intim yang dilarang dalam ajaran Islam

Dalam ajaran Islam, terdapat beberapa posisi hubungan intim yang tidak dianjurkan karena bertentangan dengan nilai-nilai kesopanan, kebersihan, dan kesehatan. Beberapa di antaranya termasuk posisi Woman On Top (WOT), hubungan melalui dubur, serta bercinta saat istri sedang haid.

Meski Islam memberikan kebebasan dalam gaya bercinta, kebebasan ini tetap berada dalam koridor syariat yang harus dijaga. Allah SWT menjelaskan dalam Surah Al-Baqarah ayat 223 mengenai cara yang benar dalam berhubungan suami istri:

نِسَاۤؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ ۖ فَأْتُوْا حَرْثَكُمْ اَنّٰى شِئْتُمْ ۖ وَقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ مُّلٰقُوْهُ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ

Artinya: “Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dan dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman.”

Ayat ini menunjukkan bahwa meski hubungan intim diperbolehkan dengan berbagai cara, tetap harus dilakukan pada tempatnya (melalui jalan yang diperbolehkan) dan dengan memperhatikan kebaikan bersama.

Oleh karena itu, Islam melarang posisi-posisi yang dapat membahayakan atau menyimpang dari ketentuan syariat, demi menjaga kehormatan, kesehatan, serta keharmonisan dalam rumah tangga. Berikut ini uraian lebih lanjut mengenai beberapa posisi hubungan intim yang tidak dianjurkan dalam Islam karena alasan syar’i maupun kesehatan:

Baca juga: 10 tips berhubungan intim agar cepat hamil menurut medis dan agama

1. Posisi Woman On Top (WOT)

Posisi ini termasuk yang tidak dianjurkan dalam ajaran Islam. Dalam buku Mahkota Pengantin karya Majdi bin Manshur bin Sayyid asy-Syuri’, dijelaskan bahwa secara syar’i, gaya ini bertentangan dengan fitrah hubungan suami istri sebagaimana yang telah ditetapkan Allah SWT, yaitu peran aktif berada di pihak suami.

Dari sisi kesehatan, gaya ini juga punya risiko. Misalnya, keluarnya sperma tidak optimal sehingga sebagian bisa tertahan dan menimbulkan masalah kesehatan pada suami. Selain itu, cairan dari organ intim wanita yang masuk ke uretra pria dapat meningkatkan risiko infeksi, termasuk gangguan seperti penyakit kuning, bahkan bisa mengakibatkan kemaluan pria bengkok atau sedikit patah.

2. Hubungan tanpa pemanasan (Foreplay)

Islam menganjurkan agar suami tidak terburu-buru saat mendekati istri. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menyarankan agar suami menciptakan suasana nyaman terlebih dahulu dengan kelembutan, pelukan, dan ciuman sebelum berhubungan intim.

Secara medis, melewatkan foreplay bisa menimbulkan rasa sakit pada wanita. Kurangnya pelumasan alami menyebabkan vagina kering, yang bisa berujung pada iritasi, rasa tidak nyaman, bahkan infeksi pasca hubungan seksual. Hal ini dibenarkan oleh pakar ginekologi, Dr. Alyssa Dweck dari Icahn School of Medicine di New York.

Baca juga: 7 sunnah Rasulullah saat berhubungan intim yang dianjurkan

3. Berhubungan melalui anus atau saat haid

Melakukan hubungan badan melalui dubur termasuk perbuatan yang sangat dilarang dalam Islam. Dalam beberapa hadits, Rasulullah SAW menyebut tindakan ini sebagai perbuatan tercela yang mengundang laknat.

Jika dilakukan secara sadar dan disengaja, hukumannya bisa sangat berat. Selain itu, Islam juga melarang hubungan saat istri sedang haid. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 222.

Dari segi medis, dubur bukanlah organ yang didesain untuk penetrasi. Aktivitas seksual melalui lubang tersebut dapat menyebabkan kerusakan jaringan, luka, bahkan penyakit menular. Selain itu, posisi ini juga menyulitkan proses ejakulasi alami karena bertentangan dengan anatomi tubuh manusia.

4. Berhubungan sambil berdiri

Meskipun tidak dilarang secara mutlak, hubungan intim sambil berdiri dinilai makruh karena berisiko menyebabkan cedera. Posisi ini bisa membuat pasangan kehilangan keseimbangan dan sulit mengontrol gerakan, terutama jika dilakukan dalam kondisi fisik yang lelah atau ruang yang sempit.

5. Posisi duduk di pangkuan pasangan

Gaya ini menempatkan istri duduk di pangkuan suami dalam posisi berhadapan. Meskipun secara emosional terasa lebih intim, posisi ini berisiko jika sang pria tidak cukup kuat menopang berat badan pasangannya. Selain itu, ketidakseimbangan gerakan bisa menyebabkan cedera pada punggung, tulang ekor, bahkan kepala, jika salah satu pasangan jatuh.

Baca juga: 6 adab saat berhubungan suami istri dalam Islam

Baca juga: Doa sebelum dan sesudah hubungan suami istri dalam Islam

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *