Jakarta (ANTARA) – Daging sapi memang kaya akan protein, zat besi, dan nutrisi penting lainnya yang bermanfaat bagi tubuh. Namun, di balik kelezatan-nya, konsumsi daging sapi secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan yang tidak bisa dianggap sepele.
Apalagi saat momen tertentu seperti Idul Adha, di mana konsumsi daging cenderung meningkat drastis, penting untuk tetap bijak dalam menyantapnya.
Mulai dari gangguan pencernaan, peningkatan kadar kolesterol, hingga risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi, semua bisa terjadi jika asupan daging merah tidak dikendalikan.
Oleh karena itu, memahami batas aman dan dampak dari konsumsi daging sapi secara berlebihan menjadi kunci agar kita tetap bisa menikmati manfaatnya tanpa mengorbankan kesehatan.
Berikut ini beberapa dampak kesehatan yang perlu diwaspadai akibat terlalu sering mengonsumsi daging sapi, serta cara bijak untuk menyeimbangkan pola makan Anda, melansir berbagai sumber.
Baca juga: Cara menikmati daging kurban Idul Adha tanpa khawatir kolesterol
Dampak kesehatan dari kebanyakan makan daging sapi
1. Risiko penyakit jantung dan pembuluh darah
Daging sapi mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang cukup tinggi. Bila dikonsumsi terlalu sering tanpa kontrol, kandungan ini dapat memicu penumpukan plak di pembuluh darah.
Akibatnya, aliran darah menjadi tidak lancar dan tekanan darah meningkat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, hingga gangguan pada arteri seperti aneurisma.
2. Potensi kanker usus
Sejumlah studi mengungkap adanya kaitan antara konsumsi daging merah yang berlebihan dengan meningkatnya risiko kanker, terutama kanker usus besar. Senyawa tertentu yang dihasilkan dari proses pencernaan daging merah diyakini dapat memicu perubahan sel-sel di usus.
3. Kenaikan berat badan dan gangguan metabolik
Daging sapi dikenal sebagai sumber kalori dan lemak yang tinggi. Jika dikonsumsi dalam porsi besar tanpa diimbangi aktivitas fisik, lemak bisa menumpuk dan menyebabkan berat badan naik. Jika kebiasaan ini berlangsung lama, risiko obesitas dan diabetes tipe 2 pun ikut meningkat.
Baca juga: Kenali khasiat daging sapi untuk imun, otot, dan kesehatan tulang
4. Memicu sembelit
Daging memang kaya akan protein dan lemak, tetapi tidak mengandung serat. Padahal, serat sangat penting untuk membantu pergerakan usus dan mempermudah buang air besar. Terlalu sering makan daging tanpa asupan serat yang cukup bisa memperlambat kerja usus dan menyebabkan sembelit.
5. Daging sapi berlebihan bisa picu risiko kanker
Mengonsumsi daging sapi dalam jumlah berlebihan ternyata berpotensi meningkatkan risiko kanker. Ini disebabkan oleh zat-zat berbahaya yang dapat muncul saat proses memasak daging dengan suhu tinggi, seperti amina heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH).
Senyawa tersebut terbentuk ketika daging dipanggang atau dibakar langsung di atas api, akibat reaksi antara panas dan protein dalam daging. Selain itu, konsumsi daging merah yang berlebihan juga dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh.
Ketidakseimbangan hormon ini bisa memicu gangguan serius, seperti kanker payudara pada perempuan dan kanker prostat pada laki-laki. Karena itu, penting untuk mengatur asupan daging dan memilih metode memasak yang lebih sehat guna menekan risiko ini.
Baca juga: Menu spesial Idul Adha 2025: Kreasi masakan daging Sabang – Merauke
Baca juga: 7 teknik memasak daging sapi empuk, juicy, tidak alot saat Idul Adha
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025