Jakarta (ANTARA) – Stroke merupakan kondisi medis serius yang terjadi akibat gangguan aliran darah ke otak. Tidak semua stroke sama, karena ada dua jenis stroke yang berbeda berdasarkan penyebabnya.
Dua jenis stroke tersebut diantaranya stroke iskemik yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah, dan stroke hemoragik yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak. Memahami berbagai jenis stroke sangat penting agar penanganan yang tepat bisa dilakukan dengan cepat.
Selain itu, mengenali faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya stroke mulai dari tekanan darah tinggi, diabetes, hingga gaya hidup tidak sehat dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih parah.
Berikut ini adalah penjelasan dari jenis-jenis stroke dan faktor risiko yang perlu diwaspadai untuk menjaga kesehatan otak Anda, melansir berbagai sumber.
Baca juga: Daftar makanan pencegah stroke: Dari minyak zaitun hingga susu
Jenis-jenis stroke dan penyebabnya
Berdasarkan penyebabnya, stroke terbagi menjadi dua tipe utama: stroke iskemik dan stroke hemoragik. Berikut penjelasan masing-masing:
1. Stroke iskemik
Jenis stroke ini terjadi ketika aliran darah menuju otak terhambat akibat penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah. Penyebabnya bisa berupa pembentukan bekuan darah atau penumpukan plak di dinding arteri, baik di otak maupun di bagian tubuh lain yang kemudian terbawa ke otak.
2. Stroke hemoragik
Berbeda dari iskemik, stroke hemoragik terjadi karena pecahnya pembuluh darah di dalam otak, sehingga terjadi perdarahan. Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh lemahnya struktur pembuluh darah yang tak lagi mampu menahan tekanan aliran darah.
Perdarahan akibat stroke hemoragik dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani, karena dapat menyebabkan koma hingga kematian. Stroke jenis ini terbagi menjadi dua bentuk, yaitu perdarahan intraserebral (di dalam jaringan otak) dan perdarahan subarachnoid (di ruang antara otak dan selaput pelindung-nya).
Baca juga: Apa itu stroke? Gejala awal yang harus diwaspadai dan cara tanganinya
Faktor risiko stroke
Risiko seseorang mengalami stroke bisa meningkat karena beberapa hal, yang umumnya terbagi dalam tiga kategori utama: kondisi medis, kebiasaan sehari-hari, dan faktor lainnya. Menariknya, sebagian besar faktor ini juga berkaitan erat dengan risiko penyakit jantung.
1. Faktor kesehatan
Beberapa masalah kesehatan yang dapat memicu stroke antara lain:
• Tekanan darah tinggi (hipertensi)
• Gangguan jantung seperti gagal jantung, kelainan jantung bawaan, infeksi jantung, dan gangguan irama jantung (aritmia)
• Gangguan pernapasan saat tidur seperti sleep apnea
• Kolesterol tinggi
• Berat badan berlebih atau obesitas
• Riwayat serangan jantung atau stroke ringan (TIA)
• Kadar gula darah yang tidak terkontrol (diabetes)
2. Faktor gaya hidup
Kebiasaan yang tidak sehat juga dapat memicu risiko stroke, seperti:
• Kebiasaan merokok
• Konsumsi alkohol secara berlebihan
• Jarang bergerak atau kurang olahraga
• Penggunaan narkotika
3. Faktor lainnya
Beberapa faktor lain yang juga turut berperan meliputi:
• Riwayat keluarga: Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami stroke, risiko seseorang untuk terkena kondisi serupa bisa lebih tinggi.
• Usia: Seiring bertambahnya usia, kemungkinan terkena stroke juga cenderung meningkat.
Baca juga: Daftar makanan pencegah stroke: Dari minyak zaitun hingga susu
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025