Jakarta (ANTARA) – Katarak merupakan salah satu penyakit mata yang paling umum terjadi, khususnya pada kelompok usia lanjut. Kondisi ini ditandai dengan keruhnya lensa mata yang semula jernih, sehingga mengganggu kemampuan penglihatan. Dalam beberapa kasus, jika tidak segera ditangani, katarak dapat menyebabkan kebutaan.
Katarak umumnya berkembang secara perlahan dan pada awalnya mungkin tidak menimbulkan gejala yang signifikan. Namun seiring waktu, penderita akan mengalami gangguan penglihatan, seperti pandangan kabur, sulit melihat dalam cahaya redup, atau tampak seperti melihat melalui jendela berkabut.
Lantas, apa sebenarnya penyebab mata katarak? Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Penyebab katarak
Katarak terjadi ketika protein dalam lensa mata mengalami perubahan struktur dan menggumpal, sehingga menghalangi cahaya masuk ke retina. Beberapa faktor yang memicu kondisi ini antara lain:
1. Proses penuaan
Penuaan merupakan penyebab paling umum katarak. Seiring bertambahnya usia, lensa mata menjadi lebih tebal dan kurang elastis, yang menyebabkan protein dalam lensa menggumpal dan membentuk lapisan keruh.
Baca juga: Tanda awal katarak pada anak dan cara pengobatannya
2. Paparan radiasi
Paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari dalam jangka panjang dapat merusak struktur lensa mata. Selain itu, terapi radiasi pada kepala atau leher juga berisiko meningkatkan kejadian katarak.
3. Konsumsi alkohol berlebihan
Konsumsi alkohol secara berlebihan dapat memberikan efek toksik pada lensa mata dan meningkatkan risiko katarak.
4. Merokok
Kebiasaan merokok diketahui mempercepat proses kerusakan sel-sel mata. Bahan kimia dalam asap rokok dapat memicu pembentukan radikal bebas yang merusak lensa.
5. Penyakit tertentu
Beberapa penyakit seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan gangguan tiroid berkaitan erat dengan peningkatan risiko katarak. Terutama pada penderita diabetes, kadar gula darah yang tinggi dapat merusak lensa secara perlahan.
6. Obesitas
Kelebihan berat badan atau obesitas dapat memicu gangguan metabolik yang berdampak pada kesehatan mata, termasuk meningkatkan risiko terjadinya katarak.
7. Riwayat keluarga
Faktor genetik juga turut mempengaruhi. Seseorang dengan riwayat keluarga yang mengalami katarak memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi serupa.
8. Gangguan mata lain
Kondisi mata seperti rabun jauh (miopi) atau rabun dekat (hipermetropi) dapat mempercepat munculnya katarak, terutama jika disertai komplikasi mata lainnya.
9. Kurangnya nutrisi
Asupan nutrisi yang buruk, khususnya kekurangan vitamin C dan E, berpotensi mempercepat kerusakan lensa mata. Diet yang tidak seimbang dapat meningkatkan kerentanan terhadap katarak.
Baca juga: Efek diabetes pada mata: Dari katarak hingga penglihatan ganda
10. Penggunaan obat steroid
Penggunaan obat-obatan seperti kortikosteroid dalam jangka panjang, yang sering digunakan untuk mengobati asma, lupus, atau radang sendi, juga menjadi faktor risiko katarak.
11. Trauma atau cedera mata
Cedera langsung pada mata akibat kecelakaan atau aktivitas fisik dapat merusak lensa dan mempercepat terbentuknya katarak. Trauma berulang pun dapat memperburuk kondisi ini.
12. Infeksi mata
Infeksi pada bagian dalam mata, seperti uveitis, dapat menyebabkan peradangan pada lensa dan mempercepat proses kekeruhan lensa.
13. Paparan polusi lingkungan
Paparan jangka panjang terhadap polusi udara, termasuk asap kendaraan dan bahan kimia beracun, dapat memperburuk kesehatan mata dan menyebabkan katarak.
Gejala katarak
Beberapa tanda awal yang umumnya dialami oleh penderita katarak meliputi:
- Penglihatan menjadi kabur atau buram
- Kesulitan melihat dalam kondisi cahaya redup
- Warna tampak pudar atau kekuningan
- Silau atau penglihatan ganda pada satu mata
- Sering mengganti ukuran kacamata.
Jika mengalami salah satu dari gejala tersebut, disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter mata guna mendapatkan diagnosis yang tepat.
Baca juga: 7 jenis gangguan penglihatan: Kenali penyebab dan cara mengatasinya
Cara mencegah dan mengurangi risiko katarak
Meskipun sebagian besar kasus katarak disebabkan oleh penuaan, sejumlah langkah preventif dapat dilakukan untuk memperlambat perkembangannya, antara lain:
- Menggunakan kacamata hitam saat beraktivitas di luar ruangan
- Menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol
- Menjaga pola makan sehat yang kaya antioksidan
- Mengontrol penyakit penyerta seperti diabetes
- Rutin memeriksakan mata, terutama bagi lansia
Ketika katarak sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, penanganan yang paling efektif adalah melalui tindakan operasi. Prosedur ini dilakukan dengan mengganti lensa mata yang keruh dengan lensa buatan, dan termasuk operasi yang aman dengan tingkat keberhasilan tinggi.
Katarak merupakan penyakit mata yang umum dan dapat berdampak serius bila tidak ditangani. Dengan memahami penyebab dan faktor risikonya, masyarakat diharapkan dapat melakukan langkah-langkah pencegahan sedini mungkin. Pemeriksaan mata secara berkala dan gaya hidup sehat adalah kunci utama untuk menjaga kesehatan mata sepanjang usia.
Baca juga: Mensos ungkap sekitar 750 ribu orang Indonesia butuh operasi katarak
Baca juga: Kemensos fasilitasi 275 warga Jabar operasi katarak gratis
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025