Jakarta (ANTARA) – Makanan dan minuman yang kita konsumsi setiap hari seharusnya tidak hanya enak, tetapi juga aman. Salah satu hal yang sering diabaikan banyak orang adalah tanggal kedaluwarsa pada kemasan. Padahal, mengonsumsi produk yang sudah melewati batas waktu pemakaian bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, dari yang ringan hingga serius.
Meskipun tampak masih layak santap, makanan atau minuman yang kedaluwarsa sebenarnya bisa mengalami perubahan komposisi, menurun kualitas gizinya, bahkan mengandung zat berbahaya. Oleh karena itu, penting untuk mengenali berbagai efek sampingnya agar Anda dan keluarga tetap aman.
Apa itu kedaluwarsa?
Tanggal kedaluwarsa adalah batas waktu di mana makanan atau minuman masih dianggap layak konsumsi. Setelah lewat dari tanggal tersebut, kualitas produk bisa menurun, baik dari segi rasa, kandungan gizi, maupun keamanannya. Meski tampilan luar produk mungkin masih terlihat baik, bukan berarti isinya aman untuk dikonsumsi.
Baca juga: Pengusaha minimarket diimbau tarik makanan kadaluwarsa
Efek samping mengonsumsi produk kedaluwarsa
Berikut beberapa dampak negatif yang bisa timbul bila Anda mengonsumsi makanan atau minuman yang telah kadaluwarsa:
1. Keracunan makanan
Produk yang sudah lama melewati masa simpan berisiko tinggi terkontaminasi bakteri seperti Salmonella atau E. coli. Gejala yang biasa muncul meliputi mual, muntah, diare, demam, dan sakit perut. Jika tidak ditangani, keracunan ini bisa menyebabkan dehidrasi bahkan komplikasi yang lebih serius.
2. Gangguan pencernaan
Bahan makanan yang basi atau rusak dapat mengganggu sistem pencernaan. Perut kembung, nyeri lambung, dan rasa tidak nyaman setelah makan bisa jadi tanda tubuh menolak zat asing dari makanan yang sudah tak layak konsumsi.
3. Penurunan gizi
Seiring waktu, kandungan nutrisi dalam makanan akan berkurang. Vitamin dan mineral penting seperti vitamin C, B kompleks, atau zat besi bisa menguap atau rusak. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan asupan gizi yang dibutuhkan meski sudah makan.
4. Risiko alergi dan infeksi jamur
Produk kadaluwarsa berpotensi tumbuh jamur yang menghasilkan racun bernama mikotoksin. Racun ini bisa menyebabkan reaksi alergi, iritasi kulit, gangguan pernapasan, hingga gangguan organ dalam bila dikonsumsi dalam jangka panjang.
5. Bahaya jangka panjang
Meski efeknya tak langsung terasa, konsumsi makanan kedaluwarsa secara terus-menerus bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko penyakit kronis seperti gangguan hati, kanker, atau penyakit metabolik lainnya.
Baca juga: Gudang makanan kadaluwarsa digerebek, sebagian makanan anak-anak
Apa yang harus dilakukan jika terlanjur mengonsumsi?
Jika Anda tanpa sengaja mengonsumsi makanan atau minuman yang sudah kedaluwarsa dan mulai merasakan gejala tidak nyaman, lakukan langkah-langkah berikut:
• Minum air putih yang cukup untuk mencegah dehidrasi
• Istirahat dan hindari makanan berat
• Jangan konsumsi produk lain yang mencurigakan
• Jika gejala tak kunjung hilang dalam 24 jam, segera periksakan diri ke dokter
Tips aman sebelum mengonsumsi produk
• Selalu periksa label tanggal kedaluwarsa sebelum membeli atau mengonsumsi
• Simpan makanan sesuai anjuran kemasan (misalnya dalam lemari es atau tempat kering)
• Jangan tergoda harga murah jika produk sudah dekat masa kadaluarsa
• Waspadai bau, warna, atau tekstur makanan yang berubah
Mengabaikan tanggal kedaluwarsa bisa berujung pada masalah kesehatan yang tidak ringan. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk lebih teliti dalam memilih makanan dan minuman. Ingat, lebih baik membuang satu bungkus makanan basi daripada harus menanggung risiko kesehatan yang jauh lebih besar.
Menjaga kesehatan bukan hanya tentang memilih makanan bergizi, tetapi juga memastikan setiap makanan yang masuk ke tubuh Anda masih dalam kondisi layak konsumsi. Bijaklah sebagai konsumen, karena kesehatan adalah investasi terbaik.
Baca juga: Polisi sita seratusan dus makanan kadaluwarsa di Cirebon
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
