Jakarta (ANTARA) – Kanker prostat merupakan salah satu jenis kanker paling umum pada pria, terutama di usia lanjut. Meski pada tahap awal sering kali tidak menimbulkan gejala, kanker ini bisa berkembang dan menimbulkan keluhan serius seiring waktu.
Gejala yang muncul umumnya berkaitan dengan saluran kemih dan fungsi seksual, dan dalam kasus yang lebih lanjut, dapat mempengaruhi sistem saraf. Mengenali gejala sejak dini serta memahami bagaimana proses diagnosis dilakukan sangat penting untuk meningkatkan peluang penanganan yang efektif.
Berikut penjelasan mengenai tanda-tanda awal yang perlu diwaspadai dan langkah-langkah medis yang umum dilakukan untuk mendeteksi kanker prostat secara akurat, melansir situs Siloam Hospitals dan berbagai sumber kesehatan lainnya.
Gejala kanker prostat
Sebagian jenis kanker prostat berkembang secara lambat dan tidak menunjukkan gejala yang jelas. Namun, pada stadium lanjut, kanker ini biasanya menimbulkan keluhan yang dapat mengganggu kualitas hidup. Jika Anda mengalami salah satu gejala berikut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis:
1. Gangguan saat buang air kecil
Letak kelenjar prostat yang berada di bawah kandung kemih dan mengelilingi saluran kemih (uretra) membuat pertumbuhan tumor di area ini dapat menekan saluran tersebut. Tekanan ini bisa menimbulkan berbagai keluhan seperti:
• Frekuensi buang air kecil meningkat
• Adanya darah dalam urin
• Rasa nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil maupun saat ejakulasi
• Aliran urin terasa lebih lemah atau tidak lancar
• Buang air kecil yang lebih sering terjadi di malam hari
2. Masalah seksual
Kanker prostat juga dapat mempengaruhi fungsi seksual. Salah satu gejalanya adalah kesulitan dalam mendapatkan atau mempertahankan ereksi (disfungsi ereksi). Selain itu, darah dalam air mani setelah ejakulasi juga bisa menjadi tanda adanya gangguan pada prostat.
3. Rasa nyeri dan kebas (Mati rasa)
Pada kasus yang lebih lanjut, kanker dapat menyebar ke tulang belakang dan menekan saraf, menyebabkan mati rasa atau kelemahan di kaki dan tungkai. Dalam beberapa kasus, penderita juga dapat kehilangan kendali atas fungsi kandung kemih atau usus.
Proses diagnosis kanker prostat
Untuk memastikan adanya kanker prostat, dokter biasanya melakukan serangkaian pemeriksaan medis. Beberapa metode yang umum digunakan antara lain:
1. USG prostat
Merupakan pemeriksaan yang menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk melihat kondisi kelenjar prostat.
2. Biopsi prostat
Dilakukan dengan mengambil sampel jaringan dari prostat guna dianalisis di laboratorium. Salah satu teknik yang dikenal memiliki tingkat akurasi tinggi dalam mendeteksi kanker prostat adalah biopsi prostat berbasis robotik.
3. MRI prostat
Pemeriksaan ini menggunakan teknologi gelombang radio dan medan magnet untuk mendapatkan gambaran detail dari kelenjar prostat.
4. Tes PSA (Prostate-Specific Antigen)
Melalui pengambilan sampel darah, dokter akan mengukur kadar PSA protein yang diproduksi oleh prostat. Kadar PSA yang tinggi dapat menjadi petunjuk adanya kelainan, termasuk kemungkinan kanker.
Diagnosis yang tepat sangat penting untuk menentukan langkah pengobatan yang sesuai. Karena itu, jika ditemukan gejala atau hasil pemeriksaan yang mencurigakan, segera lakukan evaluasi medis lebih lanjut.
Baca juga: Cara medis obati kanker prostat, operasi hingga terapi hormon
Baca juga: Pria telah menginjak 45 tahun wajib cek kanker prostat
Baca juga: BRIN-UGM lakukan riset senyawa brazilin untuk terapi kanker prostat
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025