Jakarta (ANTARA) – Tren mancing galatama tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan para penghobi mancing, khususnya di kolam pemancingan. Sistem perlombaan ini kian diminati karena dianggap lebih praktis, kompetitif, dan memiliki daya tarik tersendiri bagi para pemancing yang ingin menguji kemampuan mereka secara langsung.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak kolam pemancingan di berbagai daerah mulai beralih ke sistem galatama. Popularitasnya meningkat seiring dengan minat masyarakat terhadap aktivitas memancing yang tidak hanya sekadar hobi, tetapi juga ajang kompetisi.
Asal-usul dan pengertian galatama
Istilah “galatama” berasal dari dunia sepak bola yang merujuk pada “Liga Sepak Bola Utama” (Galatama) yang populer di Indonesia pada era 1980-an. Dalam konteks memancing, galatama diartikan sebagai perlombaan yang memperebutkan peringkat juara berdasarkan kriteria tertentu.
Mancing galatama merupakan sistem lomba memancing di mana peserta berlomba menangkap ikan dengan target menjadi juara. Kategori juara umumnya mencakup “induk terberat 1”, “induk terberat 2”, “induk terberat 3”, dan “juara prestasi” berdasarkan total tangkapan terbanyak. Berbeda dengan sistem mancing harian atau kiloan, dalam galatama, ikan hasil tangkapan tidak boleh dibawa pulang.
Baca juga: Strategi memancing berdasarkan fase bulan dan waktu dalam sehari
Sistem dan aturan
Pemancingan galatama diselenggarakan di kolam khusus yang telah diisi ikan dalam jumlah besar, baik ukuran sedang hingga besar, sejak awal penyelenggaraan. Jumlah ikan di dalam kolam dijaga tetap, dan setiap peserta diberikan waktu terbatas untuk memancing.
Setelah waktu memancing berakhir, seluruh hasil tangkapan ditimbang untuk menentukan pemenang. Ikan yang telah ditimbang tidak langsung dibuang, melainkan dirawat terlebih dahulu dengan mencelupkannya ke dalam larutan Kalium Permanganat guna menyembuhkan luka pada bibir ikan akibat kail. Selanjutnya, ikan dilepaskan kembali ke kolam.
Peserta lomba wajib membayar tiket sesuai dengan harga yang telah ditetapkan penyelenggara. Hadiah yang ditawarkan umumnya berupa uang tunai, tergantung jumlah peserta dan dana yang terkumpul setelah dikurangi bagian panitia. Dalam satu hari, perlombaan bisa dibagi dalam beberapa babak atau ronde, masing-masing berdurasi 2–3 jam.
Kriteria penilaian dan peraturan tambahan
Kriteria pemenang ditentukan oleh penyelenggara, yang umumnya mencakup:
- Juara ikan terberat
- Juara total berat seluruh ikan
- Juara berdasarkan jumlah satuan ikan
Galatama juga memiliki aturan teknis yang berbeda dari lomba memancing biasa. Beberapa peraturan umum yang berlaku antara lain:
- Tidak diperbolehkan menggunakan pelampung pada rangkaian pancing
- Dilarang menggunakan umpan hidup seperti cacing dan kroto
- Peserta wajib mematuhi seluruh aturan yang ditetapkan oleh pengelola kolam
Peraturan ini dapat berbeda-beda di setiap lokasi pemancingan, tergantung kebijakan penyelenggara.
Daya tarik mancing galatama
Mancing galatama menawarkan sensasi yang berbeda karena menggabungkan unsur hobi, keahlian, dan kompetisi. Selain itu, banyak pemancing menyukai sistem ini karena tidak perlu membawa pulang ikan, sehingga fokus sepenuhnya pada pencapaian prestasi dan penghargaan.
Bagi pemula, memahami sistem galatama memang membutuhkan waktu dan pengalaman. Namun dengan meningkatnya popularitas dan banyaknya kolam yang mengadopsi sistem ini, pemancing galatama kini menjadi fenomena tersendiri dalam dunia memancing Indonesia, demikian merangkum dari berbagai sumber.
Baca juga: 8 manfaat memancing untuk kesehatan fisik dan mental
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025