Gaya Hidup

Pareidolia: Fenomena ketika seseorang melihat wajah di benda mati

×

Pareidolia: Fenomena ketika seseorang melihat wajah di benda mati

Sebarkan artikel ini



Jakarta (ANTARA) – Pernahkah Anda melihat sebuah objek atau bentuk pada benda mati, seperti guratan pada dinding, motif pada awan, atau noda pada teflon, tampak menyerupai wajah manusia? Jika pernah, bisa jadi Anda mengalami fenomena yang dikenal dengan sebutan pareidolia.

Pareidolia merupakan fenomena psikologis yang terjadi ketika seseorang melihat bentuk atau struktur mirip wajah manusia pada objek yang sebenarnya tidak memiliki wajah, seperti perabotan rumah, formasi awan, atau pola acak lainnya. Kondisi ini tergolong sebagai ilusi visual yang normal dan bukanlah tanda gangguan mental, meskipun kadang dianggap sebagai kekeliruan persepsi.

Ilusi visual yang lazim terjadi

Meskipun belum diketahui secara pasti penyebab utama pareidolia, para ahli mengungkap bahwa fenomena ini dapat muncul akibat adanya stimulus visual yang ambigu, namun oleh otak diproses sebagai sesuatu yang familiar, yakni wajah manusia. Respons ini disebut sebagai bentuk adaptasi evolusioner dari otak manusia yang secara alami cenderung mengenali wajah sejak usia sangat dini.

Beberapa contoh umum pareidolia antara lain bentuk rumah yang terlihat seperti ekspresi wajah, pola pada awan yang menyerupai profil seseorang, buih kopi yang membentuk ekspresi wajah, hingga guratan pada batang pohon yang tampak seperti wajah manusia.

Menurut sejumlah studi, pareidolia dilaporkan lebih sering dialami oleh perempuan dibanding laki-laki. Fenomena ini juga cenderung muncul pada waktu pagi hari dan tengah malam. Oleh karena itu, saat muncul pada malam hari dalam kondisi gelap dan sunyi, pareidolia bisa menimbulkan ketakutan, terutama jika objek yang dilihat tampak menyeramkan.

Baca juga: Penyebab dan cara mengatasi mata juling pada anak

Kaitan dengan gangguan neurologis

Dalam ranah medis, pareidolia juga kerap dikaitkan dengan beberapa gangguan neurologis. Salah satunya adalah Lewy Body Dementia, jenis demensia yang ditandai oleh halusinasi visual dan penurunan fungsi kognitif. Sekitar 70 persen pasien dengan kondisi ini mengalami halusinasi visual, termasuk persepsi terhadap wajah yang sebenarnya tidak ada.

Demikian pula pada penderita penyakit Parkinson, gangguan persepsi visual menjadi salah satu gejala nonmotorik yang sering dilaporkan. Pasien kerap menyebutkan melihat wajah atau sosok manusia yang sebenarnya berasal dari benda mati. Hal ini kemungkinan berkaitan dengan disfungsi pada bagian otak yang mengatur penglihatan dan persepsi visual.

Selain itu, pareidolia juga diduga memiliki kaitan dengan kondisi neuropsikiatri lainnya, seperti autisme, skizofrenia, hingga migrain, meski masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk membuktikan hubungan tersebut. Faktor psikologis seperti suasana hati yang buruk dan perasaan kesepian juga disebut-sebut berkontribusi terhadap kecenderungan seseorang mengalami pareidolia.

Cara menyikapi fenomena pareidolia

Ketika mengalami pareidolia, langkah terbaik yang dapat dilakukan adalah tetap tenang dan tidak panik. Reaksi panik justru akan memperkuat persepsi ilusi yang muncul, membuat objek tersebut terlihat semakin nyata dan menakutkan.

Salah satu cara sederhana untuk meredakan ilusi visual ini adalah dengan mengalihkan pandangan ke objek lain yang tidak menyerupai wajah atau ekspresi manusia. Dalam banyak kasus, tindakan ini cukup efektif untuk menghilangkan persepsi palsu yang dialami.

Namun, jika fenomena pareidolia terjadi secara berulang dan mulai mengganggu aktivitas sehari-hari atau menimbulkan rasa takut yang berlebihan, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater guna memperoleh evaluasi lebih lanjut.

Pareidolia merupakan bagian dari keunikan cara kerja otak manusia dalam memaknai dunia di sekelilingnya. Meski tampak aneh atau menakutkan, kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan dapat dikelola dengan baik melalui pemahaman serta pendekatan psikologis yang tepat.

Baca juga: Tips menjaga pandangan tetap optimal saat berkendara motor

Baca juga: “Scrolling” dengan Apple Vision Pro dirumorkan akan bisa pakai mata

Penerjemah: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *