Jakarta (ANTARA) – Sariawan mungkin terdengar sepele karena sering dialami banyak orang, namun luka kecil yang muncul di dalam rongga mulut ini kerap menimbulkan rasa nyeri yang cukup mengganggu.
Aktivitas sehari-hari seperti makan, berbicara, atau menyikat gigi pun bisa terasa menyakitkan. Meskipun biasanya tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri dalam beberapa hari, sariawan bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan ringan hingga serius.
Beragam faktor bisa menjadi pemicu munculnya sariawan, mulai dari kebersihan mulut yang kurang terjaga, kekurangan nutrisi, hingga stres dan gangguan imun.
Dengan memahami penyebab umum sariawan, Anda dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat agar tidak perlu sering mengalaminya. Simak penjelasan lengkap tentang pemicu sariawan dan cara sederhana untuk mencegah-nya, yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
Penyebab umum yang sering terjadinya sariawan di mulut
1. Cedera pada jaringan mulut
Sariawan dapat muncul akibat bibir tergigit secara tidak sengaja, gesekan gigi tajam, pemakaian behel atau kawat gigi, hingga konsumsi makanan yang teksturnya keras dan tajam.
2. Masalah kesehatan tertentu
Kekurangan vitamin B12, zat besi, atau sistem kekebalan tubuh yang sedang melemah dapat meningkatkan risiko sariawan. Kondisi medis lain juga bisa turut memicu luka ini.
3. Efek samping obat-obatan
Beberapa jenis obat memiliki efek samping berupa munculnya luka di mulut yang menyerupai sariawan.
4. Infeksi bakteri atau virus
Meskipun jarang, infeksi virus herpes simplex atau bakteri tertentu dapat menimbulkan luka yang mirip dengan sariawan.
5. Penyakit kronis atau autoimun
Gangguan seperti penyakit Crohn, celiac, HIV/AIDS, hingga kelainan autoimun bisa menjadikan sariawan sebagai salah satu gejalanya.
6. Makanan dan minuman pemicu
Sariawan juga bisa muncul akibat konsumsi makanan yang terlalu pedas, berminyak, atau minuman panas seperti kopi. Bagi sebagian orang, ini bisa menimbulkan iritasi pada mulut.
7. Perubahan hormon dan stres
Wanita lebih rentan mengalami sariawan selama masa menstruasi. Selain itu, tekanan emosional, stres, atau kelelahan juga bisa memicu munculnya luka di mulut.
8. Menyikat gigi terlalu keras
Penggunaan sikat gigi yang kasar atau menyikat terlalu kuat bisa melukai dinding mulut dan gusi, sehingga memicu timbulnya sariawan.
Cara mencegah sariawan
1. Batasi konsumsi makanan dan minuman pemicu iritasi
Untuk menghindari rasa perih yang makin parah, sebaiknya hindari makanan yang terlalu pedas, asam, atau bertekstur keras. Selain itu, minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin juga bisa memperparah luka di mulut.
2. Rawat kebersihan mulut dengan benar
Menjaga mulut tetap bersih dapat membantu proses pemulihan sariawan. Gunakan sikat gigi berbulu halus agar tidak melukai mulut, dan pilih pasta gigi yang bebas kandungan sodium lauryl sulfate (SLS) guna mencegah iritasi tambahan.
3. Penuhi asupan gizi seimbang
Asupan nutrisi yang cukup, terutama vitamin B12, folat, dan zat besi, sangat penting untuk mendukung penyembuhan sariawan. Bila Anda merasa kekurangan nutrisi tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan ahli gizi atau tenaga medis.
4. Stabilkan perubahan hormon
Fluktuasi hormon, terutama pada wanita, dapat memicu munculnya sariawan. Menjaga keseimbangan hormon melalui gaya hidup sehat dan manajemen stres bisa membantu mencegah gangguan ini datang kembali.
5. Gosok gigi jangan terlalu keras
Gosok gigi secara perlahan untuk menghindari iritasi pada gusi dan jaringan lunak di dalam mulut, serta mencegah munculnya luka yang bisa berkembang menjadi sariawan.
Baca juga: 7 cara alami obati sariawan yang ampuh dan mudah dilakukan di rumah
Baca juga: Benarkah sariawan bisa menular? Ini penjelasan dari para ahli
Baca juga: Sariawan di tenggorokan: Ini gejala, penyebab, dan cara mengobatinya
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.