loading…
Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana kenaikan tarif impor terhadap produk-produk dari Meksiko dan Uni Eropa. FOTO/AP
Dalam surat resmi yang ditujukan kepada Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Trump menyatakan bahwa AS tetap ingin bekerja sama dengan Uni Eropa, meski mencatat defisit perdagangan besar. “Kami memutuskan untuk melanjutkan kerja sama, tetapi hanya dengan perdagangan yang lebih seimbang dan adil,” tulis Trump, seperti dikutip dari unggahannya di platform Truth Social dari CNN, Minggu (13/7).
Baca Juga: Nilai Dagang China-BRICS Tembus Rp10.489 Triliun, Indonesia dan Brasil Jadi Mitra Strategis
Trump telah menetapkan serangkaian tarif baru terhadap sejumlah mitra dagang AS tahun ini, namun kebijakan tersebut kerap berubah secara tiba-tiba naik, turun, atau ditangguhkan menyebabkan ketidakpastian bagi pelaku ekonomi global maupun domestik.
Trump menetapkan bahwa semua impor dari Uni Eropa dan Meksiko akan dikenakan tarif 30% mulai 1 Agustus 2025, kecuali sektor tertentu seperti otomotif yang akan dikenai tarif 25%. Von der Leyen merespons dengan menegaskan bahwa Uni Eropa tetap terbuka untuk negosiasi hingga tenggat 1 Agustus. Namun, ia mengingatkan bahwa tarif tersebut akan mengganggu rantai pasok, pelaku usaha, dan konsumen di kedua belah pihak. Ia juga menyatakan bahwa UE siap menerapkan tindakan balasan jika diperlukan.