Jakarta (ANTARA) – Batu ginjal dan batu empedu merupakan dua kondisi medis yang sering kali disamakan oleh masyarakat karena memiliki gejala serupa, yakni timbulnya rasa nyeri pada tubuh.
Padahal, kedua kondisi ini terbentuk di organ yang berbeda dan memiliki penyebab serta penanganan yang berbeda pula. Memahami perbedaan antara batu ginjal dan batu empedu sangat penting agar pengobatan dapat dilakukan secara tepat.
Perbedaan lokasi dan definisi
Batu ginjal adalah kristal keras yang terbentuk di dalam ginjal atau saluran kemih akibat penumpukan mineral tertentu. Sementara itu, batu empedu merupakan benjolan padat yang terbentuk dari kolesterol atau zat lain yang mengendap di kantong empedu maupun saluran empedu.
Secara umum, batu ginjal lebih sering dialami oleh pria, sedangkan batu empedu lebih banyak ditemukan pada wanita. Meskipun awalnya kedua kondisi ini dapat tidak menimbulkan gejala, namun saat batu mulai membesar atau menyumbat saluran tubuh, rasa nyeri yang tajam akan muncul dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Penyebab terjadinya batu
Penyebab utama batu ginjal adalah kurangnya asupan cairan yang menyebabkan ginjal tidak mampu membuang limbah mineral dengan baik. Kondisi ini diperparah oleh beberapa faktor risiko seperti dehidrasi, obesitas, konsumsi suplemen kalsium secara berlebihan, diet tinggi protein atau garam, gangguan pencernaan, hiperurisemia (tingginya kadar asam urat), serta faktor genetik.
Di sisi lain, batu empedu terbentuk akibat penumpukan kolesterol di dalam kantong empedu. Faktor risiko yang memengaruhi pembentukan batu empedu meliputi usia lanjut, riwayat keluarga, obesitas, pola makan tinggi lemak, diet yang terlalu ketat, konsumsi pil kontrasepsi, hingga penggunaan obat penurun kolesterol (statin).
Gejala yang ditimbulkan
Gejala batu ginjal umumnya muncul saat batu bergerak dan menyumbat saluran kemih. Nyeri yang dirasakan bisa sangat hebat dan muncul di bawah tulang rusuk, perut bagian bawah, serta saat buang air kecil. Urine penderita juga dapat berubah warna menjadi merah muda, cokelat, hingga berbau menyengat.
Sementara itu, batu empedu biasanya tidak menimbulkan gejala hingga terjadi penyumbatan pada saluran empedu. Ketika hal ini terjadi, penderita dapat merasakan nyeri mendadak di bagian perut kanan atas, bawah tulang dada, punggung, hingga menjalar ke bahu kanan. Rasa sakit ini bisa berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam.
Pencegahan dan gaya hidup sehat
Meski berbeda, baik batu ginjal maupun batu empedu sama-sama bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Untuk mencegah batu empedu, disarankan agar masyarakat menghindari makanan tinggi lemak dan kolesterol, menjaga pola makan yang teratur, mempertahankan berat badan ideal, berolahraga secara rutin, serta mengonsumsi makanan tinggi serat.
Sementara itu, pencegahan batu ginjal dapat dilakukan dengan memperbanyak konsumsi air putih minimal dua liter per hari, mengonsumsi kalsium sesuai kebutuhan harian, serta menghindari makanan tinggi garam. Mengatur pola makan yang seimbang juga menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan ginjal.
Segera periksakan ke dokter
Jika Anda mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Pemeriksaan dini sangat penting untuk memastikan ukuran dan lokasi batu, sehingga penanganan dapat dilakukan secara cepat dan tepat sebelum kondisi semakin parah.
Baca juga: RSUI paparkan penanganan batu ginjal tanpa bedah terbuka
Baca juga: RS Siloam ASRI luncurkan Urinary Stone Center dengan teknologi terkini
Baca juga: Pola hidup sedentari dan obesitas jadi pemicu penyakit batu ginjal
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.