Dalam langkah signifikan bagi industri Bitcoin mining global, tiga produsen peralatan mining terbesar di Cina—Bitmain, Canaan, dan MicroBT—memindahkan operasi perakitan mereka ke Amerika Serikat untuk menghindari tarif impor baru yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump.
Keputusan ini mencerminkan perubahan strategi besar. Perusahaan-perusahaan ini merespons tekanan perdagangan yang meningkat dari kebijakan tarif AS. Investor memprediksi langkah ini akan menguntungkan sektor Bitcoin mining di Amerika Serikat.
Perang Dagang AS-Cina Mengubah Industri Bitcoin Mining
Menurut Reuters, Bitmain, Canaan, dan MicroBT berencana membangun fasilitas manufaktur di AS. Mereka bertujuan memanfaatkan tenaga kerja dan infrastruktur lokal untuk memenuhi permintaan yang meningkat di pasar Bitcoin.
Langkah ini dipandang luas sebagai upaya untuk melindungi diri dari tarif dan merestrukturisasi rantai pasokan mereka.
“Perang dagang AS-Cina memicu perubahan struktural, bukan sekadar perubahan permukaan, dalam rantai pasokan Bitcoin,” ujar Guang Yang, Chief Technology Officer di penyedia teknologi kripto Conflux Network, seperti dikutip oleh Reuters.
Saat ini, ketiga perusahaan ini memproduksi lebih dari 99% ASIC (Application-Specific Integrated Circuits) dunia yang digunakan untuk Bitcoin mining.
Menurut penelitian dari Universitas Cambridge, Bitmain memimpin dengan pangsa pasar sekitar 82%. MicroBT mengikuti dengan 15%, dan Canaan memegang sekitar 2%.
Dominasi ini membuat pergeseran produksi bukan hanya strategi penghindaran pajak. Ini juga berpotensi secara signifikan merombak rantai pasokan global.
Sebelumnya, menurut Bloomberg, miner kripto yang berbasis di AS menghadapi penundaan dalam menerima pengiriman peralatan baru setelah kemenangan pemilu Trump.
Pergeseran ini diharapkan membawa manfaat besar. Terutama, ini akan memperpendek waktu yang dibutuhkan untuk mining rig tiba di fasilitas AS. Hal ini akan membantu mengoptimalkan rantai pasokan dan mengurangi biaya logistik.
“Optimistis untuk Bitcoin mining di AS,” komentar seorang investor di X.
Ini sangat penting karena Bitcoin mining semakin kompetitif. Perusahaan harus mempertahankan efisiensi tinggi untuk menghadapi kesulitan mining yang meningkat setelah peristiwa halving.
Laporan terbaru dari BeInCrypto juga menyatakan bahwa biaya Bitcoin mining melonjak lebih dari 34% saat hashrate mencapai rekor tertinggi baru. Banyak perusahaan mining kini mencari cara untuk diversifikasi aliran pendapatan mereka agar dapat bertahan.
Selain itu, Amerika Serikat telah memantapkan dirinya sebagai pusat Bitcoin mining terkemuka di dunia, menyumbang lebih dari 75% dari hashrate global. Dengan rencana baru ini, AS semakin mendominasi, terutama saat Trump memposisikan dirinya sebagai presiden yang ramah terhadap Bitcoin.