Gaya Hidup

Tradisi dan sistem kepangkatan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta

×

Tradisi dan sistem kepangkatan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta

Sebarkan artikel ini



Jakarta (ANTARA) – Sebagai pusat budaya Jawa, Keraton Yogyakarta menyimpan kekayaan tradisi yang masih lestari hingga saat ini. Salah satu unsur penting dalam kelangsungan kehidupan dan tata kelola keraton adalah keberadaan Abdi Dalem, yaitu aparatur kerajaan yang dengan penuh pengabdian menjalankan tugas operasional, budaya, dan simbolik di dalam lingkungan istana.

Abdi Dalem Keraton Yogyakarta tidak hanya berperan sebagai pelaksana tugas administratif atau protokoler, tetapi juga dikenal sebagai abdi budaya. Mereka menjalankan laku hidup yang mencerminkan nilai-nilai luhur Jawa, seperti unggah-ungguh (tatakrama), sopan santun, kesederhanaan, serta menjadi suri teladan bagi masyarakat.

Mereka bekerja tanpa mengenakan alas kaki dan menggunakan pakaian khas bernama peranakan, simbol kesetaraan di antara para abdi. Istilah “peranakan” berasal dari kata “diperanakkan”, yang menandakan bahwa semua Abdi Dalem dianggap seperti saudara dalam satu keluarga besar keraton. Di dalam keraton, para Abdi Dalem saling memanggil dengan sebutan “kanca” yang berarti teman atau saudara.

Baca juga: Mengenal Tamansari, taman bersejarah dan situs budaya di Yogyakarta

Dalam komunikasi sehari-hari, Abdi Dalem menggunakan Bahasa Bagongan, bahasa khusus keraton yang mencerminkan egalitarianisme, tanpa membedakan derajat dan jabatan.

Secara garis besar, Abdi Dalem dibagi menjadi dua kelompok: Punakawan dan Keprajan. Abdi Dalem Punakawan berasal dari masyarakat umum dan dibagi dalam dua golongan: Tepas, yang bertugas setiap hari di keraton layaknya pegawai kantor, dan Caos, yang sowan ke keraton setiap 10 hari sekali sebagai bentuk penghormatan. Sementara itu, Abdi Dalem Keprajan berasal dari kalangan TNI, Polri, atau PNS yang telah pensiun dan mendedikasikan diri secara sukarela kepada keraton.

Ada pula kelompok Keparak, yang terdiri dari Abdi Dalem perempuan dan bertugas paling dekat dengan Sultan, mulai dari menjaga pusaka, menyiapkan keperluan upacara, hingga melayani kebutuhan Sultan dan keluarganya.

Baca juga: Harga tiket masuk Keraton Yogyakarta 2025: Info terbaru dan jam buka

Proses pengangkatan dan kenaikan pangkat

Untuk menjadi Abdi Dalem, seseorang harus menjalani masa magang selama dua tahun. Setelah dinilai layak berdasarkan loyalitas, kedisiplinan, dan latar belakangnya, barulah mereka diangkat melalui proses wisuda yang dilaksanakan dua kali setahun, yakni pada bulan Bakda Mulud dan Syawal.

Jenjang kepangkatan Abdi Dalem pun tersusun sistematis, mulai dari Jajar, Bekel Anom, Bekel Sepuh, Lurah, Penewu, hingga puncaknya adalah Bupati Nayaka dan Pangeran Sentana, yang hanya bisa diangkat melalui titah Sultan.

Kenaikan pangkat Abdi Dalem Tepas dapat diajukan setiap tiga tahun, sementara Abdi Dalem Caos setiap empat hingga lima tahun. Kenaikan pangkat juga mempertimbangkan kehadiran rutin, pelaksanaan tugas, dan perilaku. Bagi yang memiliki latar belakang pendidikan dan keahlian tertentu, pangkat bisa naik lebih cepat hingga tingkat Wedono.

Gaji, kehormatan, dan makna pengabdian

Secara materi, honorarium Abdi Dalem tergolong kecil. Abdi Dalem Caos menerima honor antara Rp150 ribu hingga Rp400 ribu per bulan. Sementara Abdi Dalem Tepas menerima honor mulai dari Rp1,1 juta hingga Rp2,5 juta per bulan. Sultan sendiri mendapat honor sebesar Rp3,8 juta per bulan. Total anggaran dana keistimewaan yang dialokasikan dari pusat untuk gaji 1.800 Abdi Dalem mencapai sekitar Rp900 juta per bulan.

Meski demikian, motivasi utama para Abdi Dalem bukanlah materi, melainkan ketenteraman batin, rasa syukur, dan harapan akan berkah dari Sultan. Mereka meyakini bahwa rezeki akan datang dari jalan lain selama mereka berbakti dengan tulus dan ikhlas.

Baca juga: Mengenal tradisi malam Satu Suro di Keraton Yogyakarta dan Surakarta

Menurut Yanuar, salah satu keluarga Abdi Dalem yang bekerja sebagai guide di wilayah keraton, banyak dari para Abdi Dalem juga memiliki usaha di bidang seni dan budaya, seperti menjual beragam lukisan, kain, hingga batik.

Menyesuaikan dengan perkembangan zaman, saat ini banyak Abdi Dalem yang memiliki latar pendidikan tinggi dan memiliki keahlian modern di bidang seni, komputer, hingga akuntansi. Hal ini membuktikan bahwa menjadi Abdi Dalem bukanlah semata-mata tugas tradisional, melainkan juga peran profesional dalam pelestarian budaya dan manajemen organisasi keraton.

Dalam menjalankan tugas, Abdi Dalem terikat pada Credo Watak Satriya yang dicanangkan oleh Sultan Hamengku Buwono I. Nilai-nilai tersebut meliputi:

  • Nyawiji (fokus dan berserah kepada Tuhan),
  • Greget (penuh semangat dan penghayatan),
  • Sengguh (percaya diri),
  • Ora Mingkuh (teguh dan tidak mundur menghadapi rintangan).

Watak ini menjadi pedoman moral dalam menjaga martabat diri, keraton, dan budaya Jawa.

Keberadaan Abdi Dalem di Keraton Yogyakarta adalah manifestasi nyata dari pengabdian, loyalitas, dan pelestarian budaya yang menyatu dalam kehidupan sehari-hari. Di tengah derasnya arus perubahan zaman, para Abdi Dalem tetap menjadi tiang penyangga utama eksistensi Keraton Yogyakarta sebagai simbol budaya dan warisan sejarah bangsa.

Baca juga: Pos Indonesia cetak prangko bergambar Sultan HB X

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

platform mahjong paling royal hari iniserangan rudal berdampak pada mesin mahjong ways hari inimahjong wins 2 berikan scatter naga kang gorengan auto liburan ke singapore sekeluargadari tambahan jp mahjong ways penjual dodol ini auto cuan dan omzet melejitdari panen kentang ke scatter mahjong wins 2 rp 43 juta momen rtp tinggi ga pernah mengecewakankumpulin kekayaan ketika main mahjong setiap hari bonus lengkapmain mahjong menang dengan cepat pakai cara mbak jess dia tau semua triknyakang cireng ini tak perlu mandi keringat lagi setelah scatter naga hitam mahjong ways 3 menimpanyajp keras mahjong ways 2 nelayan ini seperti strike tuna sirip biruslot gacor