Jakarta (ANTARA) – Konsumsi buah merupakan bagian penting dari pola makan sehat yang dianjurkan oleh para ahli gizi. Buah-buahan mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang berperan dalam menjaga daya tahan tubuh, mencegah penyakit, serta mendukung kebugaran secara keseluruhan.
Namun, sering muncul pertanyaan di masyarakat mengenai waktu yang paling tepat untuk mengonsumsi buah. Apakah lebih baik makan buah sebelum atau sesudah makan utama?
Menurut para ahli, tidak terdapat aturan baku mengenai waktu terbaik untuk makan buah. Baik sebelum maupun sesudah makan, konsumsi buah tetap memberikan manfaat selama dilakukan secara rutin dan disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing individu.
Yang terpenting adalah memastikan buah menjadi bagian dari konsumsi harian, karena pola makan tinggi buah terbukti menurunkan risiko penyakit kronis seperti jantung, diabetes, dan obesitas.
Baca juga: Buah rambutan: Camilan sehat dengan segudang manfaat untuk tubuh
Manfaat konsumsi buah sebelum makan
Makan buah sebelum makan utama dinilai memiliki sejumlah manfaat. Salah satunya adalah membantu mengontrol asupan kalori. Buah yang kaya akan serat dapat memberikan rasa kenyang lebih cepat sehingga membantu mencegah konsumsi makanan secara berlebihan.
Selain itu, waktu ideal mengonsumsi buah adalah sekitar satu jam sebelum makan besar, terutama bagi individu dengan gangguan pencernaan atau diabetes. Ini karena mengonsumsi buah di awal memungkinkan tubuh menyerap nutrisi dengan lebih optimal, tanpa bersaing dengan makanan berat lainnya dalam sistem pencernaan.
Namun, penting untuk diingat bahwa bagi penderita diabetes, makan buah secara terpisah tidak secara langsung menurunkan kadar gula darah. Justru, mengombinasikan buah dengan makanan tinggi protein atau lemak sehat dapat membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam darah.
Baca juga: 7 buah kaya antioksidan untuk jaga kesehatan dan cegah penyakit kronis
Dampak konsumsi buah setelah makan
Di sisi lain, makan buah setelah makan juga tidak dapat dikatakan berbahaya. Anggapan bahwa buah yang dikonsumsi setelah makan dapat mengganggu pencernaan seperti menyebabkan kembung atau gangguan asam lambung tidak sepenuhnya benar.
Meski serat dalam buah memperlambat proses pencernaan, hal ini justru membantu mempertahankan rasa kenyang lebih lama dan mendukung pengaturan gula darah. Belum ada bukti ilmiah kuat yang menunjukkan bahwa makan buah setelah makan menyebabkan gangguan signifikan pada sistem pencernaan.
Tips konsumsi buah yang tepat
Agar manfaat buah dapat dirasakan secara maksimal, berikut beberapa tips konsumsi buah yang dapat diterapkan:
1. Konsumsi di pagi hari
Setelah bangun tidur dan minum air putih, makan buah seperti pisang atau jeruk dapat memberikan energi dan mendukung proses detoksifikasi tubuh secara alami.
2. Pilih buah sesuai waktu
Buah berair seperti semangka dan apel baik dikonsumsi menjelang siang untuk menghindari rasa lapar berlebihan sebelum makan siang.
3. Hindari makan buah menjelang tidur
Kandungan gula alami dalam buah dapat meningkatkan energi dan mengganggu kualitas tidur jika dikonsumsi menjelang waktu istirahat.
4. Kombinasikan dengan makanan sehat lain
Buah dapat dicampur dengan yoghurt, oatmeal, atau salad untuk meningkatkan nilai gizi sekaligus menciptakan variasi menu sehat.
Secara umum, tidak ada waktu yang mutlak paling benar untuk makan buah, baik sebelum maupun sesudah makan. Semua tergantung pada kebutuhan, kondisi kesehatan, dan kenyamanan masing-masing individu.
Yang terpenting adalah memastikan buah menjadi bagian dari pola makan harian yang seimbang dan bervariasi. Lewat konsumsi yang konsisten dan bijak, buah dapat menjadi kunci menuju tubuh yang lebih sehat dan bugar.
Baca juga: Buah kiwi: Nutrisi lengkap untuk jaga kesehatan pencernakan dan kulit
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
