Jakarta (ANTARA) – Kol goreng sering dijadikan pelengkap dalam hidangan seperti pecel lele atau ayam penyet karena rasa gurih dan teksturnya yang renyah. Hidangan ini banyak digemari sebagai pendamping, memberikan cita rasa yang pas pada makanan. Namun, di balik kenikmatannya, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Kol goreng ternyata menyimpan berbagai risiko kesehatan yang perlu diwaspadai jika dikonsumsi secara berlebihan. Meskipun enak, mengonsumsi kol goreng terlalu sering dapat menimbulkan masalah bagi tubuh. Berikut adalah enam bahaya kesehatan yang dapat timbul akibat sering mengonsumsi kol goreng.
6 bahaya jika sering mengonsumsi kol goreng
1. Peningkatan berat badan dan risiko obesitas
Kol goreng menyerap banyak minyak saat proses penggorengan, sehingga kandungan kalorinya meningkat signifikan. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh dan meningkatkan risiko obesitas.
2. Risiko penyakit jantung dan stroke
Lemak trans dan lemak jenuh yang terkandung dalam kol goreng dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Hal ini berkontribusi pada penyumbatan pembuluh darah, yang dapat memicu penyakit jantung dan stroke.
3. Potensi kanker
Proses penggorengan pada suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa karsinogenik seperti akrilamida. Senyawa ini berpotensi merusak sel tubuh dan meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
4. Gangguan fungsi tiroid
Kol mentah mengandung yodium yang penting untuk fungsi tiroid. Namun, saat digoreng, kandungan yodium dapat berkurang, sehingga mengganggu keseimbangan hormon tiroid dan mempengaruhi kinerjanya.
5. Masalah pencernaan
Konsumsi kol goreng secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare dan perut kembung. Hal ini disebabkan oleh kandungan lemak yang tinggi dan perubahan struktur serat dalam kol setelah digoreng.
6. Kehilangan nutrisi penting
Kol segar kaya akan vitamin C, serat, dan antioksidan. Namun, proses penggorengan pada suhu tinggi dapat merusak sebagian besar nutrisi ini, sehingga kol goreng tidak lagi memberikan manfaat kesehatan yang sama seperti kol segar.
Meskipun kol goreng memiliki cita rasa yang menggugah selera, konsumsi berlebihan dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan. Terlalu sering mengonsumsinya dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan tertentu, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu.
Untuk menjaga kesehatan, disarankan untuk membatasi konsumsi kol goreng dan memilih metode pengolahan yang lebih sehat. Metode seperti merebus, mengukus, atau menumis dapat menjadi alternatif yang lebih baik, menjaga manfaat kol tanpa menambah risiko kesehatan.
Baca juga: Waspadai tanda-tanda asma pada anak
Baca juga: Ahli sebut perlu waspadai klaim bahwa vape lebih aman
Baca juga: Waspadai! Ini titik-titik area rumah yang sering muncul jamur hitam
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025